Universitas Dian Nuswantoro Semarang terus meningkatkan kualitasnya dengan kini memiliki doctor ilmu kesehatan lingkungan. Dr.Supriyono Asfawi SE,M.Kes dosen di Fakultas Kesehatan Udinus, berhasil mempertahankan disertasinya di Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan meraih gelar doktor.

Keberhasilan Dr.Supriyono Asfawi SE,M.Kes ini pun disambut gembira oleh staf pengajar Udinus lainnya. Bahkan Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Prof.Dr.Ir. Edi Noersasongko,M.Kom berharap keberhasilan Supriyono Asfawi menyandang gelar doktor ini bisa diikuti para dosen lainnya.

“Untuk memantapkan visi dan misi Udinus, kami akan terus menambah kualitas tenaga pengajar. Salah satunya dengan menugaskan para dosen mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi. Semoga dengan bertambahnya satu lagi doktor, bisa menjadi motivasi tenaga pengajar lainnya meningkatkan ilmunya dan juga menambah kepercayaan masyarakat,” tutur Prof.Dr.Ir. Edi Noersasongko,M.Kom

Pada disertasinya di UNS, Dr.Supriyono Asfawi SE,M.Kes mengangkat judul ‘Kajian Komparasi Valuasi Biaya dan Manfaat Budidaya Pertanian Hortikultura Organik dan Konvensional, (tinjauan: Ekonomi, Lingkungan dan Kesehatan)’. Disertasi tersebut ia angkat dikarenakan melihat kondisi lingkungan pertanian yang semakin hari semakin berkurang kualitas tanahnya. Hal itu diakibatkan pertanian yang masih banyak menggunakan bahan non organik (kimia sintetis).

Dr.Supriyono Asfawi SE,M.Kes menjelaskan para petani beranggapan bahwa biaya untuk pertanian organik itu lebih mahal, sehingga sulit untuk merubah kebiasaan dari petani konvensional ke organik. Menurutnya melalui disertasi yang ia rancang, diharapkan mampu menjadi penentu kebijakan merekomendasikan pertanian yang berkelanjutan (organik).

“Saya melihat dari data disertasi ini, biaya produksi maupun hasil dari pertanian organik lebih menjanjikan dan tentunya ramah lingkungan,” jelas dia.

Ia pun juga berencana berkonsentrasi pada bidang lingkungan dengan bergabung dengan Ikatan Pengkaji Lingkungan hidup Indonesia (Inkalindo), dan juga melaksanakan secara penuh tri dharma perguruan tinggi sebagai dosen. Harapnya kedepan, ia mampu bersama Udinus mengembangkan bidang kajian untuk lingkungan di Indonesia.

“Saya melihat kondisi lingkungan sekarang kalau dibiarkan tanpa perencaan akan memberikan dampak yang merugikan bagi generasi yang akan datang. Melalui kelimuan yang saya miliki sekarang ini, kedepannya mampu memberikan kontribusi lebih bagi pelestarian lingkungan di Indonesia,” harapnya.(Humas/Alex. Foto: Dok. Fkes Udinus)