14 mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil membawa pulang 4 medali di ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair 2021. Ajang tersebut diikuti oleh 550 tim dari 20 negara.

 

Jumlah medali yang  dibawa pulang, terdiri dari 1 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu.  Keempat belas mahasiswa Udinus tergabung dalam 4 tim berbeda. Medali Emas diperoleh dari karya pada kategori Enterpreneur dengan Judul ‘Gluconov-The Non-Invasive Blood Sugar Detector’, dengan tim beranggotakan Diana Almas, Annelicia Eunice, Tee Kevin, dan Nadya Nurul yang merupakan mahasiswa S1 Teknik Biomedis. Sedangkan untuk Medali Perak diperoleh dari karya pada kategori Environment dengan Judul ‘TES, Thermoelectric Stove, Base of Green Energy For Emergency Situation’ dengan tim beranggotakan Usamah bin Laden dan Dian Putra Pamungkas dari S1 Teknik Elektro, Naufal Izzul Kamal dari S1 Teknik Industri, dan Haidar Izzuddin dari S1 Informatika.

 

Sementara itu, medali perunggu diperoleh dari dua buah karya yang dilombakan pada kategori Sosial Science dan Life Science.Pada kategori Social Science. Judul yang dilombakan yaitu ‘Digital Fraud Transactions Based on Coulumb's Viewpoint (Case Study of Cashback on Digital Transactions)’ dengan tim beranggotakan Alfensa Dinda dari S1 Teknik Biomedis, Tegar Wisudawan dari S1 Akuntansi, dan Yusuf Iskandariyah dari Program Studi S1 Manajemen. Sisanya,  pada kategori Life Science, judul yang dilombakan yaitu ‘Autism Level Monitoring Tool Based on NH3 Levels and ECG Waves for Rehabilitation of Autism’ dengan tim beranggotakan Bella Merchan, Ivan S. Raharja, dan Rizky dari S1 Teknik Biomedis.

 

Pembimbing 4 tim peraih medali di ajang internasional, Sariayu Wulandari, S.T., M.Eng mengaku bangga dengan prestasi dari 14 mahasiswa Udinus yang mampu mengharumkan Indonesia dan Udinus di kancah Internasional. Kerja keras mereka  terbayar dengan mampu diraihnya 4 medali dan mengungguli tim-tim dari negara di ASEAN.  Karya-karya dari para mahasiswa tak hanya gagasan semata, namun telah berbentuk purwa rupa.

“Ini membuktikan bahwa mahasiswa Udinus mampu bersaing di kancah internasional. Karya-karya mereka yang telah berbentuk purwa rupa akan terus dikembangkan,” jelas Sariayu.

 

Ajang yang mempertandingkan ratusan tim yang tersebar di 20 negara, diselenggarakan secara online melalui aplikasi zoom. Ketua dari tim  produk Gluconov-The Non-Invasive Blood Sugar Detector yang mampu meraih medali emas, Diana Almaas Akbar Rajah menjelaskan alat yang timnya rancang merupakan alat yang  dapat mendeteksi keton untuk mengindikasi seseorang memiliki penyakit diabetes melitus. Tambahnya, peserta diwajibkan membuat dan mengirim video produk yang telah dirancangnya. “Pastinya sangat senang dan ada harapan besar kami untuk segera dapat merilis produk ini  kepada masyarakat luas,” tuturnya bangga. (*Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)