Universitas Dian Nuswantoro Semarang persiapkan alat GeNose C19, sebagai langkah menyambut perkuliahan tatap muka pada Juli mendatang. Alat tersebut akan dioperasikan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus dan diperuntukan bagi sivitas akademika Udinus.

  

Sebelumnya, pada Selasa 16 Maret 2021 lalu, para staff poliklinik Udinus juga diberikan pelatihan penggunaan alat karya Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam proses pelatihan di ruang serbaguna D.1.1 tersebut, juga langsung dipantau oleh Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Udinus, Prof. Dr. St Dwiarso Utomo, SE, M.Kom Akt, CA.  Alat tersebut kini disimpan di Poliklinik Udinus. Dengan dimilikinya alat Genose C-19, dapat meringankan biaya tes Covid-19 bagi sivitas akademika Udinus.

 

Prof Dwiarso meyakini penggunaan GeNose dapat membantu Udinus dalam  meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di lingkungan kampus. Terlebih sebagai langkah Udinus untuk mempersiapkan perkuliahan tatap muka.

“Ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan kami terhadap hasil riset anak bangsa. Kedekatan Udinus dengan UGM sejauh ini juga sudah terjalin baik,”jelasnya.

 

Kepala Biro Umum Udinus, Sarju, S.Kom, MM menambahkan pengadaan satu unit GeNose C19 bakal digunakan untuk screening Covid-19 bagi civitas akademika Udinus. Kendati sejauh ini, Udinus juga terus melakukan massive testing dan intensive tracing. Ungkapnya, pihaknya juga terus meningkatkan fasilitas penunjang dalam pengoperasian genose C-19 seperti jaringan internet.

“Pelatihan pengoperasian alat genose nantinya akan dilakukan secara rutin dan berkala. Adanya alat genose di poliklinik Udinus, akan mengurangi rasa was-was orang tua saat perkualiahan tatap muka kembali diizinkan,” tegas Sarju saat memberikan keterangannya mengenai pelatihan pengopersian GeNose C-19 kepada tim poliklinik Udinus. 

 

GeNose C19 merupakan alat deteksi Covid-19 dengan waktu pengecekan yang singkat, akurasi tinggi, dengan biaya lebih efisien. Alat ini mampu mengidentifikasi Covid-19 dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk, dikarenakan adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.
(*Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)