Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkembang bisa menjadi salah satu pilar perekonomian di Indonesia. Upaya pengembangan tersebut dilakukan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan cara mengubah mindset pelaku UKM Kelompok Usaha Pengrajin dan Pengelola Ikan di Bandarharjo Semarang beberapa waktu lalu.

 

Pengabdian Masyarakat yang melibatkan kurang lebih 12 pelaku UKM tersebut, mengusung tema ‘Peningkatan Literasi Manajemen Pada Pembukuan, Pemasaran dan Investasi Berbasis Syariah’, Selasa, 30 Maret 2021.

 

Tim yang berisikan kolaborasi antara dua perguruan tinggi tersebut terdiri dari Kurnia Fajar Afgani S.AB.,MBA selaku ketua kegiatan pengabdian masyarakat asal ITB, dengan anggotanya yang juga memberikan pemaparan yaitu Emilia Fitriana Dewi, SH., MBA., Octaviani R. Santoso, S.Psi., MBA., dan Dematria Pringgabayu, S.AP., M.M. Serta tim pengabdian dari pihak Udinus yang turut mendampingi yaitu Rindra Yusianto S.Kom, MT yang juga merupakan dosen S-1 Prodi Teknik Industri Udinus.

 

Selaku  tim pengabdian masyarakat Udinus, Rindra Yusianto S.Kom, MT menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat berangkat dari keresahannya terhadap para pelaku UKM pengasapan ikan di Semarang, yang kurang mendapatkan ilmu terkait dunia ekonomi. Dalam kegiatan tersebut ia dan tim memberikan pelatihan mengenai akuntansi dan pemasaran.

“Jadi dengan kami kenalkan aplikasi yang dapat diunduh secara gratis ini, secara perlahan mereka akan mulai memahami manfaat dari akuntansi serta pemasaran. Mereka tak perlu mempelajari ilmunya secara langsung,” tegasnya dalam wawancara selepas kegiatan.

 

Rindra Yusianto S.Kom, MT juga menegaskan bahwa pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan berkelanjutan. Kedua perguruan tinggi juga berharap setelah berhasil mengubah mindset, pendampingan akan terus dilakukan hingga para pelaku UKM mampu mengimplementasikan aplikasi secara fasih.

“Sehingga kami bisa terus mengembangkan secara bersama agar industri ikan asap bisa menjadi salah satu potensi keunggulan lokal bagi kota Semarang,” tegasnya.

 

Pengabdian ini dilakukan dengan berdiskusi mengenai pemasaran serta investasi jangka panjang. Selain itu juga mempraktikkan secara langsung penggunaan aplikasi ‘Akuntansi UKM’ untuk mempermudah pencatatan transaksi secara digital. Dengan aplikasi yang dapat diunduh secara gratis ini, pengguna hanya perlu rajin mencatat segala transaksi pembelian hingga penjualan maupun pengeluaran lain yang digunakan selama periode tertentu.

"Nantinya laporan keuangan akan secara otomatis dan lengkap muncul  setelah mereka mengisi transaksi-transaksinya. Melalui cara ini akan lebih mudah dipahami oleh mereka," jelas Kurnia Fajar Afgani S.AB.,MBA sembari mempraktikkan aplikasi tersebut.

 

Pelatihan yang mengajarkan berbagai hal terkait aplikasi Akuntansi UKM menarik antusias dari para peserta. Hal itu terlihat dari seluruh peserta yang turut mencoba aplikasi tersebut dan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta. Aplikasi keuangan ini tersedia di PlayStore.

 

Sementara itu, selaku ketua paguyuban sentra pengasapan ikan Semarang, Nur Hadi turut berterima kasih dengan adanya pelatihan yang dilakukan oleh pihak akademis. “Kami berharap setelah dikenalkan dengan aplikasi ini secara perlahan akan meningkatkan kualitas produk kami dan pemasaran juga akan semakin luas,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Haris Rizky)