Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang tak henti-hentinya untuk terus menorehkan prestasi. Terbaru, mahasiswa dari Program Studi D-4 Pengelolaan Perhotelan, Athariq Ghazilay berhasil meraih juara pertama Latte Art Competition di Bali beberapa waktu lalu.

 

Ketertarikannya dalam bidang desain visual, membawa Ale sapaan akrabnya mampu mengalahkan peserta lain dalam ajang itu. Ajang Latte Art Competition diselenggarakan secara online oleh satu diantara institut di Bali. Latte art sendiri merupakan seni menghias di atas secangkir expresso dengan bahan dasar cappucino atau cafe latte.

 

Pada wawancaranya,  Athariq Ghazilay mengungkapkan  berkecimpung di dunia barista hingga saat ini, menjadi modal bagi dirinya untuk terus mendalami dunia latte art dan mengikuti ajang itu. Menurutnya, dalam mendalami dunia latte art, dibutuhkan kebiasaan dan rutin  berlatih khususnya dalam mendalami ilmu dasarnya. Terkait desain latte art saat proses menghias secangkir expresso, ia saat ini lebih tertarik mendesain pattern latte art berbentuk binatang.

“Awalnya saya banyak belajar dulu di ‘Titiktujuh Cafe’, di sana saya belajar basic dari latte art. Sekarang ini, saya di Dromma Coffee, di cafe itu lebih mulai fokus buat mendalami latte artnya,” ungkap mahasiswa angkatan 2019 ini. 

 

Menurutnya menempuh pendidikan di Prodi D-4 Pengelolaan Perhotelan Udinus mendapatkan berbagai pengalaman dalam berbagai hal. Tak hanya ilmu secara teori saja, tetapi ia pun dapat langsung mempraktekannya di prodi tersebut. Selain itu, dukungan para civitas akademika Udinus terhadap prestasinya juga luar biasa. Ia pun berpesan kepada para mahasiswa yang ingin terjun  di dunia food and beverage agar tak ragu-ragu, karena banyak ilmu yang akan didapatkan dari dunia tersebut. 

“Saya berterima kasih atas dukungan para dosen dan ilmunya banyak sekali yang saya dapatkan. Saya berharap banyak mahasiswa dari Prodi D-4 Pengelolaan Perhotelan Udinus dapat lebih berprestasi,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. Pribadi)