Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus kembangkan media edukasi, dalam bentuk Virtual Reality (VR) serta Augmented Reality (AR). Melalui pendanaan Kedaireka, media edukasi itu dibuat khusus untuk cagar budaya di kawasan Candi Borobudur.
 
Media edukasi itu nantinya akan dibuat dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris. Sehingga tidak hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar, tapi juga mengedukasi para turis asing. 
 
Keenam anggota tim tersebut antara lain, tiga dosen Program Studi (Prodi) S-1 Bahasa Inggris yang akan mengisi konten dalam dua bahasa. Yakni Dr. Dra. Sri Mulatsih, M.Pd., Dr. Raden Arief Nugroho, M.Hum., Valentina Widya Suryaningtyas, M.Hum. Selanjutnya untuk story telling akan dikerjakan oleh dosen Prodi D-4 Pengelolaan Perhotelan Udinus, Drs. A. Soerjawardhana, M.Pd.
 
Sementara itu, produk luaran berupa VR dan AR akan dikerjakan oleh dua dosen Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus. Yaitu, Ali Muqoddas, S.Sn., M.Kom., dan Erika Devi Udayanti, S.Kom., M.Cs. Kolaborasi antara kedua fakultas dengan akreditasi A ini bertujuan untuk menghasilkan media edukasi dengan dua bahasa berbasis IT. 
 
Ketua tim, Dr. Dra. Sri Mulatsih, M.Pd., menyebutkan inovasi dilatar belakangi adanya isu kenaikan tiket candi Borobudur yang belum lama ini viral. Selain itu juga belum adanya media edukasi di cagar budaya Borobudur, baik itu di area candi maupun di kawasan sekitarnya. 
 
“Inovasi ini kami kemas dalam bentuk media edukasi untuk menggambarkan sejarah dan wawasan lain seputar Candi Borobudur. Lalu untuk keluaran IT kami pilih karena akan menarik minat pelajar untuk menambah wawasan mereka,” imbuhnya.
 
Untuk media VR nantinya pengunjung dapat melakukan virtual tour di seluruh wilayah candi tanpa perlu naik ke kawasan candi. Sedangkan untuk media AR pengunjung dapat mengetahui sejarah dan deskripsi dari candi yang dikunjungi menggunakan chip augmented melalui smartphone. 
 
“Kami juga akan mengembangkan digital box 3D yang akan di pasang di area candi yang diisi dengan bilingual story telling. Dengan target pasar adalah pelajar dan juga turis asing yang ingin menambah wawasan mereka seputar Borobudur,” tambah Dosen yang akrab disapa Asih tersebut.
 
Inovasi tersebut telah lolos seleksi dan akan didanai kurang lebih setengah Miliar dari program pemerintah Kedaireka. Dengan judul proposal ‘Pengembangan Model Edukasi Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Borobudur Menggunakan Interactive Animated Bilingual Storytelling Berbasis Multimodalitas’, direncanakan akan launching pada bulan Desember mendatang.
 
Dekan FIB Udinus sekaligus anggota tim, Dr. Raden Arief Nugroho, M.Hum., berharap inovasi ini akan membuat masyarakat untuk lebih tertarik mengunjungi kawasan candi. Selain itu juga bisa ditempatkan di penginapan sekitar atau di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Diharapkan akan banyak penelitian inovasi lagi dari para dosen di Udinus.
 
“Penelitian seperti ini sangat penting untuk akreditasi universitas maupun fakultas itu sendiri. Semoga penelitian yang berhasil lolos Kedaireka ini menjadi motivasi bagi para dosen lain,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. FIB)