FKES UDINUS AJARKAN MAHASISWA BARU MENGENAI PENGARUH COVID-19 TERHADAP LINGKUNGAN DAN DAMPAK BULYING BAGI REMAJA

[Sassy_Social_Share]

FKES UDINUS AJARKAN MAHASISWA BARU MENGENAI PENGARUH COVID-19 TERHADAP LINGKUNGAN DAN DAMPAK BULYING BAGI REMAJA

[Sassy_Social_Share]
Masih dalam rangkaian Dinus Inside 2022, Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengadakan kuliah umum dengan menghadirkan pembicara dari University Malaysia Terengganu (UMT) dan dokter dari salah satu hotel internasional di Bali, keduanya berbagai ilmu mengenai pengaruh Covid 19 terhadap kualitas udara dan dampak bullying di remaja. 
 
Acara yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FKes ini menghadirkan dua pembicara yaitu  Ts Dr Noor Zaitun Yahaya (AHEA UK) dari University Malaysia Terengganu (UMT)  yang membawakan materi bertema  ‘The impact of Pandemic covid 19 on the Air Pollution: A Comparison Between Turkey and Malaysia’. Sedangkan  dr. Mario Johan yang merupakan dokter di salah satu rumah sakit Internasional dan dokter inhouse clinic di salah satu hotel internasional di Bali, membahas tentang ‘Dampak Bullying dan kekerasan seksual bagi Kesehatan remaja’.
 
Dalam pembahasannya, Dr. Noor mengatakan bahwa pandemic Covid 19 mempengaruhi kualitas udara, seusai dengan Studi kasus di Turkey dan Malaysia. Menurutnya,  mengatakan selama pandemic covid 19 ini kualitas ozon (O3) yang  dari tahun 2019-2021 di negara Turkey dan Malaysia mengalami kenaikan kualitas ozon yang terbentuk. Hal ini dikarenakan mobilitas dan pergerakan dari manusia dibatasi terutama untuk masyarakat umur 60 tahun ke atas. Ungkap Dr. noor, Pandemi covid 19 tidak selamanya berdampak buruk untuk lingkungan, juga bisa berdampak baik untuk kualitas udara pada umumnya.
 
“Dari kasus ini  dapat diambil pembelajaran bahwa pengaruh pergerakan manusia, tentunya  berpengaruh terhadap kualitas udara. Berdasarkan pengukuran menggunakan Artificial intelligent RVI kualitas udara menjadi lebih baik pada saat pandemi Covid 19,” jelasnya. 
 
Sementara itu,  dr. Mario Johan yang lebih dikenal dengan dr. Joe mengatakan bahwa biasanya pelaku yang melakukan Tindakan bullying merupakan korban dari bullying pada masa hidupnya. Sehingga mereka mempunyai pemikiran untuk melakukan Tindakan balas dendam untuk orang lain lagi. Trauma di masa lalu yang membuat pelaku Tindakan bullying ini yang tidak bisa lepas dari bayang-bayang yang telah dialami. 
 
Dampak bullying tidak hanya dialami oleh korban, namun juga dialami oleh pelaku bullying dan pengamat bullying. Pengamat bullying juga akan memiliki sikap seperti pelaku bullying dan merasakan hal yang dialami oleh korban bullying. Sementara, Pelaku bullying cenderung melakukan aktivitas/perilaku berisiko, bersikap kasar dan bisa merusak citra diri di masa depan.
 
Ia pun berbagi tips saat mengalami tindakan bullying. Korban bullying yang perlu dilakukan antara lain adalah lapor ke orang dewasa, jangan membully balik, hindari menyendiri, dan carilah bantuan profesional/konseling.
 
“Sebagai orang yang melihat Tindakan bullying jangan hanya diam saja dan Cuma merekam, namun laporkan Tindakan itu. Sebelum melakukan sesuatu, sebaiknya ingatkan beberapa hal ini : apakah itu benar, apakah itu membantu, apakah itu menginspirasi, apakah itu penting dan apakah itu baik, ‘ujar dr. Joe. 
 
Dekan FKes Udinus, Enny Rachmani SKM., M.Kom., Ph.D., berharap para peserta yang seluruhnya mahasiswa baru di FKes Udinus mampu menyerap ilmu-ilmu yang diberikan. Selain itu, dapat menjadi ilmu tambahan bagi para mahasiswa baru mengenai pencegahan bullying dan mengenai dampak positif dari adanya Covid-19.
 
“Ini menjadi ilmu baru bagi mereka. Kami harap peserta belajar banyak dari apa yang dipaparkan oleh para narasumber,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas FKes)