Bicara mengenai akreditasi, tentunya tak jauh dari penilaian kualitas dan mutu pada suatu lembaga. Salah satunya adalah akreditasi pada perguruan tinggi. Akreditasi ini sangat penting sekali untuk kelangsungan lembaga itu sendiri. Selain itu juga, untuk menjamin kualitas dan mutu dari lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Saat ini, Akreditasi Unggul menjadi akreditasi tertinggi di sistem pendidikan di Indonesia, namun tak banyak perguruan tinggi yang mencapai akreditasi itu. (Senin, 12/12/2022)

Dalam upayanya peningkatan tersebut, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VI Jawa Tengah (Jateng) menggelar seminar yang membahas mengenai ‘Strategi Meraih Akreditasi unggul’. Seminar yang dihadiri oleh seluruh Rektor dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jateng, menghadirkan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi  (BAN-PT), Prof. H. Ari Purbayanto, Ph.D. Acara tersebut diinisiasi langsung oleh Ketua APTISI Jateng sekaligus Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Turut hadir pula, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko M.H.

Pada paparannya, Prof. H. Ari Purbayanto, Ph.D., menjelaskan bahwa akreditasi menjadi penilaian yang sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh SN Dikti.  saat ini  terdapat kesenjangan mutu Perguruan Tinggi di Indonesia. Terdata, hanya sekitar 47 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul sedangkan di Jawa Tengah hanya 3 PTS yang terakreditasi Unggul.

“Kesenjangan itu kami lihat disebabkan adanya tingkat pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab dari SPMI yang masih rendah,” ujar Prof. Ari Purbayanto.

Menurutnya, pada proses akreditasi Perguruan Tinggi  (APT)  dan akreditasi program studi (APS) saat ini dinilai sesuai dengan sembilan kriteria. Kriteria 9 tersebut meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran;  tata pamong, tata kelola dan kerja sama; mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan, sarana, dan prasarana; pendidikan; penelitian;  pengabdian kepada masyarakat; luaran dan capaian tridharma.

Sembilan kriteria itu tertuang dalam Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS)  4.0 telah berorientasi pada output dan outcome.

“Pengukuran mutu dititikberatkan kepada aspek proses, output dan outcome, sementara instrumen sebelumnya lebih banyak mengukur aspek input,” jelasnya.

Ketua APTISI Wilayah VI Jateng sekaligus Rektor Udinus, Prof. Dr.Ir Edi Noersasongko, M.Kom., berharap dengan adanya seminar. Kali ini menjadi modal berharga bagi seluruh perguruan tinggi khususnya di wilayah APTISI Wilayah VI Jateng. Berbagai kiat-kiat yang diberikan oleh Prof. Ari Purbayanto, Ph.D., dapat menjadi pelecut dan motivasi  agar PTS dapat mendapatkan akreditasi Unggul.

“Saat ini tak banyak PTS yang terakreditasi Unggul. Kami harap melalui kegiatan ini para PTS dapat saling bertukar informasi dan nantinya jumlah akreditasi PTS Unggul di wilayah VI Jateng dapat meningkat,” tutup Prof. Edi.

Seminar yang membahas Strategi untuk meraih akreditasi Unggul, diselenggarakan di Gedung Poncowati, Patra Semarang Convention Hotel. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)