PENGABDIAN MASYARAKAT DARI DOSEN PRODI S-1 TEKNIK BIOMEDIS, SIAP WUJUDKAN ALAT BANTU JALAN BAGI HWDI DAN YPAC

[Sassy_Social_Share]

PENGABDIAN MASYARAKAT DARI DOSEN PRODI S-1 TEKNIK BIOMEDIS, SIAP WUJUDKAN ALAT BANTU JALAN BAGI HWDI DAN YPAC

[Sassy_Social_Share]

Dosen Program Studi S-1 Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang beri pendampingan kepada Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) serta rekan disabilitas dari YPAC kota Semarang. Mereka yang hadir merupakan disabilitas yang menggunakan kruk sebagai alat bantu jalan.

Kegiatan yang dilakukan di ruang rapat gedung I lantai 1 diikuti 12 orang dari dua organisasi tersebut. Kegiatan ini merupakan pendampingan dalam optimasi alat bantu jalan yang disebut dengan kruk. Para penyandang disabilitas jangka panjang mengeluhkan kualitas kruk yang kurang optimal, dimana kruk yang beredar hanya untuk pengguna jangka pendek.

Dosen yang turut andil dalam pengabdian masyarakat dalam pendampingan kepada HWDI dan YPAC yakni Dita Ayu Mayasari, S.T., M.Biotech, Dedi Nurcipti, S.T., M.T., dan Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech. Selain itu, mereka juga melibatkan dua mahasiswa yakni Erika Dina Permata dan Muzalfa Nakiatun Niza yang merupakan mahasiswa dari Prodi S-1 Teknik Biomedis angkatan 2019.

Salah satu tim dari pengabdian masyarakat Prodi S-1 Teknik Biomedis Udinus, Dita Ayu Mayasari, S.T., M.Biotech menjelaskan pendampingan ini bertujuan untuk menampung segala keluhan yang dirasakan oleh para penyandang disabilitas saat menggunakan kruk. Ungkapnya dari pengamatan tim, terdapat beberapa kekurangan pada Kruk Aksila yang digunakan saat ini. Kekurangan itu, mulai dari sering patah di bagian tengah kruk (pegangan kruk) dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, bantalan kruk aksila aluminium sering menimbulkan cedera saat digunakan berjalan dalam waktu yang lama.

“Kami lihat alas kruk Aksila juga mudah aus sehingga harus sering melakukan perbaikan, dan sistem penyesuaian ukuran kruk. Berbagai macam keluhan yang kami terima ini selanjutnya akan dijadikan dasar sebagai landasan dalam membuat desain alat bantu jalan yang lebih,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu anggota tim dalam pengabdian masyarakat pendampingan ke HWDI dan YPAC, Dedi Nurcipti, S.T., M.T., berharap dari kegiatan ini dihasilkan suatu desain kruk yang kuat sehingga memiliki ketahanan jangka panjang.

“Semoga dengan adanya pengabdian masyarakat ini, Kebutuhan berkaitan dengan spesifikasi kruk yang mereka harapkan dapat terwujud,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. FT)