Gelar guru besar merupakan capaian tertinggi bagi para dosen sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. Sebagai upaya mencapai gelar tersebut, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berikan strategi kepada dosennya melalui workshop yang menghadirkan profesor di bidang bahasa.
 
Pelatihan yang mengusung nama ‘Prospek dan Tantangan Mengenai Lektor Kepala (LK) dan Guru Besar melalui Penelitian dan Publikasi Nasional maupun Internasional’. Diikuti oleh kurang lebih 40 peserta yang terdiri dari dosen FIB Udinus yang terbagi menjadi tiga program studi. Workshop tersebut diselenggarakan secara luring di gedung G lantai 3 Udinus pada Rabu, 15 Februari 2023. 
 
Pemaparan utama disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Jambi, Prof. Amirul Mukminin, S.Pd., M.Sc. Ed., Ph.D. Membahas seputar prospek dan kendala dari persiapan menuju jabatan fungsional LK dan guru besar. Salah satu syarat utama untuk meraih jabatan tersebut yaitu telah mempublish jurnal internasional. Ie menjelaskan, jurnal yang akan diajukan tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan jabatan guru besar yang akan didapatkan nantinya.
 
“Jurnal tersebut nantinya akan tercantum dalam google scholar, dan akan menjadi poin untuk meraih jabatan lektor kepala. Tidak hanya itu, banyaknya prestasi, penelitian dan artikel yang sudah dipublish juga akan menjadi pokok penilaian,” jelasnya.
 
Sementara itu, dua dosen Universitas Jambi Marzul Hidayat dan Fortunasari juga turut hadir dan memberikan materi seputar cara mengidentifikasi jurnal bereputasi. Acara pun berjalan dengan antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada sesi tanya jawab. Dengan dimoderatori oleh Wakil Dekan FIB Udinus, Dr. Dra. Sri Mulatsih, M.Pd.
 
Dekan FIB Udinus, Dr. Raden Arief Nugroho, S.S., M.Hum., dalam sambutannya berharap melalui pelatihan ini bisa menjadi motivasi untuk para dosen. Agar bisa secepat mungkin menjadi guru besar dengan cara meningkatkan penelitian dan publikasi internasional.
 
“Prof. Amirul kami hadirkan sebagai salah satu tim Penilaian Angka Kredit (PAK) Dosen dari Kemendikbud Ristek. Sehingga strategi yang diberikan bisa sesuai dan tepat sasaran dengan apa yang dibutuhkan dosen kami,” tutupnya.