Kembali torehkan prestasi di dunia perfilman mancanegara, Tujuh film pendek karya mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil terseleksi dan akan diputar di The Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023.

Seluruh Film itu diproduksi oleh mahasiswa dari Prodi D-4 Film dan Televisi Udinus dan karya mereka mampu bersaing dengan berbagai film dari 120 negara di dunia. Ketujuh film pendek itu yakni Anglocita diproduksi oleh Taufik Nabila, Babad Wingking Griya diproduksi oleh Mahsa Livoni Aurellia dan Preeetty Vacant diproduksi oleh Faizal Kusuma.  

Sementara itu, film Senandika diproduksi oleh Dimas Eddy dan The Last Sunset diproduksi oleh Ivan Valentinus juga berhasil lolos dalam SWIFF 2023. Keberhasilan mereka juga diikuti oleh dua film lainnya yakni Utopia diproduksi oleh Akbar Ikhlas A dan film 1 diproduksi oleh Radika Alif.

Sutradara dari film Preeetty Vacant, Faizal Kusuma mengaku bangga dan tak menyangka film besutannya mampu meraih prestasi di ajang internasional. Pada prosesnya ia bersama 30 rekannya dan pada proses pengerjaanya film ‘Preeetty Vacant’ dikerjakan pada masa pandemi di tahun 2020 lalu. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan tim. Faizal mengungkapkan bahwa dalam film karyanya, menceritakan mengenai pandemic Covid -19 yang terjadi di tahun 2020, mengharuskan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mengurangi aktivitas berkerumun. Namun, pada tahun itu, terdapat pemilu serentak yang secara tak langsung mengharuskan masyarakat agar berkerumun.

“Masa pandemi kemarin, banyak masyarakat yang terpuruk tidak hanya dari segi keuangan namun juga kesehatan jasmani dan mental. Berbagai pesan positif selalu kami tanamkan dalam film-film karya kami,” jelas Faizal mahasiswa dari Prodi D-4 FTV Udinus.

SWIFF sendiri merupakan salah satu festival film terbesar di dunia yang menghadirkan film-film karya mahasiswa. Festival film ini akan gelar pada 18 sampai 25 Juni 2023. Film-film yang lolos kurasi akan diputar secara online. SWIFF telah membantu lebih dari 10 ribu di dunia. SWIFF menawarkan kesempatan kepada pembuat film untuk meningkatkan karier mereka dan mendapatkan eksposur di dunia hiburan. 

Terpisah, Ketua Prodi D-4 FTV Udinus, Dr. Ruri Suko Basuki, M.Kom., berbangga dengan prestasi dari mahasiswa-mahasiswa Prodi D-4 FTV Udinus dimana film karya mereka mampu ditayangkan di festival film internasional. Ia pun berharap prestasi ini dapat ditularkan kepada mahasiswa lainnya. Secara garis besar pembelajaran di Prodi D-4 FTV Udinus memiliki pola secara terstruktur dan mengharuskan mahasiswa untuk memproduksi sebuah film. Film yang diproduksi mulai dari film dokumenter hingga film fiksi.  

“Kami ucapkan selamat untuk seluruh mahasiswa yang mampu mengharumkan nama Udinus di dunia perfilman mancanegara. Selain mengharuskan memproduksi film, mahasiswa juga dituntut untuk mengirimkan karya mereka di berbagai festival film di tanah air maupun mancanegara,” tutup Kaprodi D-4 FTV Udinus. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)