Melalui startup Co-Dama, mahasiswa Aditya Ajie Nugroho, dari Teknik Informatika D-3 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meraih juara pertama dalam ajang startup digital. Startup tersebut bergerak dalam bidang pertanian tanaman hias yang dipadukan dengan teknik penanaman kokedama.

 

Co-dama sendiri merupakan paduan kata dari kostumisasi dan kokedama. Dalam membuat bisnis tersebut, Aditya Ajie Nugroho tak sendiri, bersama dua rekannya dari universitas negeri di Semarang yakni Muhammad Rizki Arya Bhayangkara dan Muhammad Rizki Aji Pangestu berhasil membuat bisnis yang menjanjikan. Teknik kokedama mungkin asing di telinga orang Indonesia. Namun teknik ini sebagai alternatif untuk penghijauan di AREA rumah yang minim lahan.

 

Secara harfiah, kokedama berasal dari dua kata yakni koke yang berarti moos atau lumut dan dama berarti bola. Kokedama merupakan teknik menanam yang berasal dari Jepang. Teknik ini merupakan turunan dari teknik menanam bonsai. Pada dasarnya, tanaman yang biasanya berada di pot diganti dengan lumut dan dapat juga dengan moss sebagai media tanam.

 

Fungsi pot pada teknik ini diganti dengan lumut maupun moss yang lebih ramah lingkungan. Dalam pemasarannya, ia menggunakan website sebagai media promosi produk tersebut. Website co-dama dibuat dengan menggunakan wix.com. Harga Kokedama yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari 30 ribu hingga 35 ribu dan harga juga menyesuaikan dengan jenis tanaman.
 

Ketua tim Co-dama, Aditya Ajie Nugroho menjelaskan tujuan ia bersama tim  membuat website sebagai langkah Untuk memperluas jangkauan pemasaran dan tentunya memperkenalkan tanaman hias kokedama. Ungkap dia, pemasaran tanaman hias di daerah Kecamatan Bandungan Jawa Tengah masih terbatas pada pemasaran langsung melatarbelakangi pembuatan website tersebut.

 

“Melalui cara ini kami mencoba untuk berinovasi dalam mengolah tanaman hias menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih. Kami melihat tersedianya bahan baku tanaman hias yang melimpah dengan harga yang murah, mendorong kami berpikir mengolahnya menjadi kokedama,” ungkap dia saat menerangkannya.

 

Ia pun berharap startup yang mereka bangun dapat menjadi besar dan dapat memberdayakan petani tanaman hias di Kecamatan Bandungan Jawa Tengah. Bagi masyarakat berminat dengan produk Co-dama dapat memesan melalui instagram di akun biotresno.nursery atau dapat mengunjungi website di https://web-kokedama.wixsite.com/kokedama-site.

“Kami terus sempurnakan untuk website dari produk ini dan juga kualitas dari produk kami. Sasaran kami yakni instansi perkantoran, dari pemerintah maupun swasta yang tertarik untuk mendesain interior ruangannya menggunakan produk ini. Sejauh ini telah terdapat sekitar puluhan orang yang memesan produk ini,” harap dia.

 

Melalui karyanya tersebut mereka mampu menjadi juara pertama dalam ajang workshop dan digital startup competition beberapa waktu lalu. Kegiatan yang mereka ikuti memiliki tema ‘mengoptimalkan potensi lokal sebagai startup digital dalam menghadapi revolusi industri 4.0’ dan dilangsungkan secara daring. Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan tim dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Sementara itu, Ketua Program Studi Teknik Informatika D-3, Dr. Fikri Budiman M.Kom merasa bangga dengan prestasi dari mahasiswanya. Ia terus mendorong para mahasiswanya untuk terus berprestasi dan mampu berkompetensi dibidangnya. “Mahasiswa juga kami dorong untuk tetap cakap di bidang technopreneur seperti mahasiswa kami Aditya Ajie Nugroho. Semoga ini bsia memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi,” tutupnya. (*Humas Udinus/Alex. Foto : Humas Udinus)