Mendalami dunia industri sebagai seorang freelancer, menjadi cara untuk berkreatifitas mengembangkan potensi diri bagi Riveria Amanda. Alumni Program Studi (Prodi) S1 Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang tersebut mengibarkan kreatifitasnya sebagai penerjemah dan illustrator character design. 
 
River sapaan akrabnya itu, menguasai tiga bahasa sekaligus yakni bahasa Inggris, Jepang dan Indonesia. Sebagai penerjemah ia akan menerjemahkan lagu, artikel maupun buku dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan Jepang, maupun sebaliknya. Seperti lagu Akad karya Payung Teduh yang diterjemahkannya ke bahasa Jepang dengan judul Kon’yaku.
 
“Saat ini saya juga merambat ke dunia kuliner mengikuti nasihat Ayah, Karena bisnis kuliner tak pernah mati, sehingga saya mengembangkan ketiga kemampuan tersebut secara bersamaan,” ungkapnya.
 
Alumni Prodi S1 Sastra Jepang angkatan 2015 itu mengaku keputusannya untuk memilih menjadi pekerja lepas karena tidak terlalu betah kerja di sebuah perusahaan. Memutuskan untuk membangun relasi dengan teman-temannya yang memiliki hobi serupa, dan juga mengikuti berbagai kelas online untuk terus menimba ilmunya. Hal itu diambil oleh River, dikarenakan ia tak ingin menyesal karena tidak dapat mengejar impian di masa mudanya. 
 
“Menurut saya tidak perlu ragu apabila ingin mengembangkan pasion harus berani untuk konsisten dan menambahkan jam terbang untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat menghasilkan,” ungkap Gadis pemilik akun Instagram @aiarusensei itu.
 
Sebagai seorang freelancer, gadis yang memang hobi menggambar itu menemui beberapa kendala dalam menjalani karirnya. Ia mengaku kendala utama ada pada pemasaran,menurutnya masih banyak yang asing dengan industri kreatif, salah satunya penerjemah dan ilustrasi. Salah satu cara mengatasinya dengan mengikuti trending di masyarakat, baik itu lagu, komik maupun video game.
 
“Karena tidak menentu, omzet per bulannya ditentukan berapa banyak klien yang menggunakan jasa freelancer saya. Untuk saat ini kurang lebih bisa sampai 2 juta untuk tiap bulannya,” beber Gadis yang juga hobi cosplay itu.
 
Alumni yang mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 2019 itu terus memanfaatkan ilmu creative thinking dan entrepreneurship yang didapatkannya di Udinus. Perguruan tinggi swasta yang saat ini terakreditasi unggul itu menawarkan mata kuliah kewirausahaan di setiap prodinya. Ilmu itulah yang menurut River penting untuk membangun usaha sendiri dan dapat mengibarkan sayap kreativitas. 
 
“Selain itu di Prodi Sastra Jepang Udinus ada kegiatan native speaker dimana mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan orang Jepang menggunakan bahasa asing. Semua dosen juga update dengan budaya Jepang maupun subculture lainnya,” tutupnya.

Nama :

Riveria Amanda – Alumni Prodi S1 Sastra Jepang Udinus