“Memasak bisa dibilang salah satu hobi yang paling saya suka. Dimulai dari yang awalnya hanya memasak untuk orang terdekat, sekarang hobi itu bisa saya rubah menjadi salah satu pekerjaan yang menghasilkan omzet tiap bulannya,” ujar Anggita Cahyaningtyas Putri Pramesty, mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Gadis yang akrab disapa Gita itu saat ini memiliki usaha di bidang kuliner bernama ‘Dapur Milleniall’.  Perjalanannya untuk buka usaha tersebut dimulai sejak tahun 2020 ketika memberanikan dirinya untuk menerima pesanan makanan.

“Waktu itu perlu waktu kurang lebih 1 bulan untuk memantapkan diri dan mematangkan resep agar masakan yang saya buat memiliki cita rasa yang pas dan khas. Hal ini juga didorong oleh dukungan keluarga dan teman-temannya,” ungkapnya.

Pemilihan nama ‘Dapur Milleniall’ dikarenakan sistem dan kemasannya yang mengikuti trending zaman sekarang. Meski begitu, beberapa menu yang disajikan tidak semuanya kekinian, tapi ada juga beberapa yang di modifikasi ataupun yang sedang trending di zaman sekarang.

“Beberapa menu yang saya tawarkan antara lain, ada tomyam seafood instan, risol geprek, cheese stick, mango salad, daifuki mochi, dan rool cake. Jadi ada pilihan makanan berat maupun snack ringan,” ungkapnya.

Mahasiswa kelahiran Pati, 3 Desember 1999 itu mengungkapkan bahwa omzet yang didapat tiap bulan bisa mencapai 2,5 hingga 3,5 juta rupiah. Gita juga mengaku omzet setiap bukan bisa lebih dari itu, seperti di bulan ramadan 1444 H ini dimana semakin banyak yang berbuku takjil untuk berbuka. Saat ini sistem pemasaran yang dilakukannya menggunakan sistem Pre-Order (PO), yang bisa dilakukan secara pribadi maupun melalui akun Instagram resmi Dapur Milleniall, @dapurmilleniall__.

“Untuk target pasar cocok untuk semua kalangan, untuk itu saya beberapa kali melakukan promosi seperti endore ke selebgram ataupun melalui akun review makanan yang ada di Semarang dan sekitarnya,” ujar Gita.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ada kendala yang mau tidak mau harus dihadapi. Hal itu juga terjadi pada gadis yang memiliki hobi memasak dan mendesain rumah. “Kalau kendala selama menjalankan usaha bagi saya pribadi ada pada tenaga kerja. Karena semua hal masih saya kerjakan sendiri,” ungkapnya.

Bagi Gita, menjalankan usaha Dapur Milleniall merupakan pekerjaan yang menyenangkan karena memang sesuai passionnya. Ia juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa agar tidak takut untuk mencari potensi diri dan peluang di dunia luar. Dengan memaksimalkan segala potensi yang dipunya, pasti dapat mengembangkan usaha yang sedang dijalankan.

“Selain itu, kalau mau berwirausaha harus berani. Siapa tau dari usaha yang kita jalani bisa membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain dan mengurangi angka pengangguran,” pesannya.

Meskipun mengelola bisnis kuliner, Gita tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa. Ia selalu manajemen waktu antara bekerja dan berkuliah sehingga keduanya tetap dapat berjalan dengan baik. “Pada hari Senin sampai Kamis saya gunakan untuk kuliah, sedangkan hari Sabtu dan Minggu adalah waktu untuk berjualan dan mengerjakan semua pesanan yang sudah ada selama satu minggu,” jelasnya.

Ilmu yang ia dapatkan selama berkuliah di Udinus, digunakan oleh Gita sebagai bekal untuk terjun berwirausaha. Selain itu, ia juga bergabung dalam Organisasi mahasiswa (Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Udinus periode 2018-2021, sehingga dapat memperluas relasinya. “Relasi selama berorganisasi itu menurut saya sangat penting, jadi bagi mahasiswa jangan takut untuk bergabung dengan organisasi mahasiswa untuk dapat memperluas cakupan bisnisnya kelak,” tutup pemilik akun @gitatyass__ itu. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)