Menjadi seseorang yang serba bisa karena tuntutan pekerjaan sepertinya merupakan hal yang wajib dimiliki oleh tenaga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Hal inilah yang turut dirasakan Prapti Handayani, kepala Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Tengah.

 

Perempuan yang akrab disapa Prapti ini mulai mengawali karirnya semenjak lulus pada tahun 2000 silam dari program studi (prodi) D-3 RMIK Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Ia kemudian melanjutkan karirnya di Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polisi Daerah Jawa Tengah (Biddokkes Polda Jateng). Hingga akhirnya ia diminta oleh kepala RS Bhayangkara untuk bekerja sebagai staff RMIK di RS Bhayangkara. “Karena pada saat itu hanya ada 1 orang lulusan RMIK, sehingga saya diminta untuk membantu disana hingga kini menjadi Kepala Rekam Medis,” akunya.

 

Kurangnya tenaga rekam medis pada saat itulah yang membuatnya  harus sigap dan dituntut untuk bisa mengerjakan semua pekerjaan sendiri.  Akhirnya, jumlah tenaga rekam medis semakin meningkat dari tahun ke tahun dan kini memiliki 16 tenaga rekam medis.

 

Menurut Prapti, peranan tenaga RMIK sangat dibutuhkan di dunia medis.  Ilmu RMIK bisa dikatakan memegang peranan sebagai otak dari semua informasi yang dibutuhkan di rumah sakit. “Membutuhkan data apapun bisa diminta ke Sistem Informasi Manajamen (SIM) dan rekam medis,” tuturnya.

 

Ilmu penting ketika menjadi tenaga rekam medis menurut Prapti terdiri dari ilmu assembling atau menyusun dan mengecek kelengkapan pengisian berkas pasien rawat inap di fasilitas layananan kesehatan, coding atau pengodean diagnosis penyakit dari kata-kata menjadi sebuah bentuk kode untuk memudahkan menganalisis data, menyusun filing atau penataan hasil rekam medis, pembuatan laporan, hingga menyusun statistika dan desain formulir untuk pasien.

 

Apalagi semenjak pandemi, tugas sebagai tenaga rekam medis pun kian bertambah, seperti harus melakukan pendataan Covid-19 yang selalu ada perubahan setiap harinya. “Karena banyaknya kasus Covid-19 ini, maka dari itu juga harus selalu diperbarui datanya,” cerita Prapti.

 

Sebagai tenaga rekam medis dan alumni dari RMIK Udinus, ia berpesan kepada mahasiswa khususnya untuk prodi D-3 RMIK agar belajar dengan giat, meskipun belum tentu semua ilmu digunakan dalam bidang pekerjaan. Ia juga berharap agar Udinus semakin mengedepankan kedisiplinan, keaktifan, dan kerjasama mahasiswa agar mahasiswa semakin dapat dibanggakan. (*Humas Udinus/Almira. Foto: Dok. Pribadi)

 

Nama :

Prapti Handayani – Alumni RMIK Fakultas Kesehatan Udinus