Pada Sabtu (16/9) kemarin, Asian Health Literacy Association (AHLA) meresmikan kantor perwakilannya di Indonesia yang bertempat di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Dimotori oleh Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus, peresmian ini dihadiri langsung oleh Dekan FKes Dr. Guruh Fajar Shidiq, M.Cs dan General Secretary AHLA Prof. Peter Wushous Chang, MS, MPH, ScD, FRCP.
Peresmian ini dilangsungkan di Ruang Rapat Gedung H Lantai 1 yang dihadiri pula oleh para undangan dari Rumah Sakit maupun perguruan tinggi lain yang tergabung dalam AHLA. “Menjadi suatu kebanggaan bagi Udinus telah dijadikan kantor perwakilan di Indonesia. Ini artinya kontribusi Udinus, khususnya FKes, dalam AHLA telah diapresiasi para pelaku literasi kesehatan di dunia,” papar Guruh dalam sambutannya.
AHLA sendiri merupakan asosisasi yang terdiri dari penggerak literasi kesehatan yang telagh didirikan sejak 2013 di Taiwan. Diikuti oleh lebih 20 negara di dunia, menjadikan AHLA ini incubator baru untuk literasi kesehatan di tingkat internasional. Sejak awal pendiriannya, Udinus melalui Fakultas Kesehatan-nya telah aktif dalam berbagai kegiatan AHLA, hingga pernah mendapat hibah dalam penelitian literasi kesehatan. Sebelum di Indonesia, pada tahun 2016 telah didirikan kantor perwakilan di Thailand yakni di Khong Kaen University, sehingga Udinus merupakan kantor kedua di dunia untuk AHLA. “Semoga dengan dijadikannya Udinus sebagai kantor perwakilan AHLA di Indonesia, dapat menjadi rujukan bagi literasi kesehatan di negara kita. Dan memberi efek positif baik bagi Udinus maupun AHLA sendiri,” tambah Guruh,
Peter Chang sendiri kagum dengan kesungguhan Udinus dalam menggalakan literasi kesehatan di Indonesia, dan eksistensinya dalam setiap kegiatan AHLA. “Kami ingin lebih menyebarkan health literacy (literasi kesehatan) khususnya di Indonesia. Dengan dijadikannya Udinus sebagai kantor perwakilan AHLA di Indonesia, diharapkan dapat dijadikan sumber literasi kesehatan, menjadi penyedia repository data untuk kebutuhan survey serta penelitian literasi kesehatan, hingga membangun mitra untuk literasi kesehatan,” papar Peter.
Saat ini memang informasi tentang kesehatan sangat mudah kita dapatkan, bisa didapatkan dari petugas kesehatan maupun dari internet. Namun sangat dibutuhkan pengetahuan yang akurat dari pengkonfirmasi informasi kesehatan, agar masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup sehat yang baik. “Untuk itulah dibutuhkan literasi kesehatan di sekitar masyarakat, agar hak-hak kesehatan masyarakat dapat tercukupi dan masyarakat lebih mampu menentukan keputusan kesehatan,” tutur Director of AHLA Indonesia Nurjanah, S.KM, M.Kes.
Setelah peresmian kantor perwakilan AHLA Indonesia di Udinus, dilanjutkan dengan workshop yang membahas mengenai penggunaan IT dalam literasi kesehatan, hingga tukar pengalaman dalam riset mengenai literasi kesehatan. (*Humas/ning)
LITERASI KESEHATAN : Dekan Fakultas Kesehatan Udinus Dr. Guruh Fajar Shidiq, M.Cs dan General Secretary AHLA Prof. Peter Wushous Chang, MS, MPH, ScD, FRCP berfoto bersama para penggerak literasi kesehatan Indonesia, setelah diresmikannya kantor perwakilan AHLA Indonesia di Udinus, Sabtu (16/9) kemarin. AHLA merupakan asosisasi yang terdiri dari penggerak literasi kesehatan yang telagh didirikan sejak 2013 di Taiwan. Foto : Nining Sekar.