Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil meraih rekor baru dalam Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) 2020. Dengan menduduki peringkat 28 dan bersaing dengan seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia.
Pencapaian Udinus pada tahun ini meningkat sangat drastis, pasalnya pada tahun 2019 lalu menduduki peringkat 88 dan tahun 2020 menjadi peringkat 28. Pencapaian tersebut juga menjadikan Udinus menduduki peringkat 2 untuk PTS seluruh Jawa Tengah. Simkatmawa merupakan acuan bagi kementerian dan perguruan tinggi dalam melaksanakan pelaporan kinerja dan prestasi dalam bidang kemahasiswaan. Adapun beberapa penilaian pada pemeringkatan tersebut, tiga di antaranya yaitu prestasi Ko kurikuler, mahasiswa berwirausaha, dan pertukaran mahasiswa.
Pada pemeringkatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Udinus berhasil menempati peringkat 28 dari kurang lebih 4000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Simkatmawa tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali.
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom bangga dengan pencapaian yang sudah diraih oleh Udinus pada pertengahan tahun ini. Hal tersebut tak terlepas dari sinergi yang baik antara seluruh civitas akademik Udinus. “Terima kasih kepada seluruh koordinator mahasiswa dari berbagai fakultas hingga 64 organisasi mahasiswa yang ada di Udinus. Hasil ini menjadi tolak ukur agar terus meningkatkan kegiatan kemahasiswaan untuk tahun berikutnya,”
Sedangkan, untuk pencapaian simkatmawa tingkat regional Jawa Tengah Udinus berhasil menduduki peringkat 2 pada kategori PTS. Total nilai 35,56 berhasil diraih oleh Udinus, poin tersebut merupakan konversi dari 1.167 kegiatan kemahasiswaan yang sudah dilakukan dalam satu tahun terakhir.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr Kusni Ingsih, MM menjelaskan 1.167 kegiatan tersebut terdiri dari 510 kegiatan prestasi ko kurikuler dan Mandiri, 165 kegiatan mahasiswa berwirausaha, dan 155 kegiatan pertukaran mahasiswa. Sementara itu, untuk kegiatan rekognisi terdapat 144 kegiatan, pada pengabdian masyarakat (Abdimas) terdapat 136 kegiatan, serta 57 kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (belmawa).
“Pencapaian ini, tidak membuat kami menjadi berpuas diri, tetapi harus berusaha untuk tetap mempertahankan dan bahkan dapat meningkat pada tahun berikutnya. Prinsipnya organisasi mahasiswa itu senang kalau banyak kegiatan, karena bisa menyalurkan bakat dan prestasinya,” ujarnya.(Humas/Alex. Foto: dok.BIMA)