Setelah meraih juara satu pada salah satu lomba aplikasi tingkat Nasional di Bali beberapa waktu lalu, aplikasi Ayo Piknik karya mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama Khaerul Anwar ini kembali menorehkan prestasi. Melalui proposal Bussiness Plan yang dibuatnya, Anwar berhasil masuk dalam 17 besar proposal terbaik pada kategori tersebut di Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia-Perguruan Tinggi (HIPMI-PT) se-ASEAN, di Bandung, Kamis (26/5). Mahasiswa Teknik Informatika Udinus ini juga memperoleh uang pembinaan sebesar lima juta rupiah.
Ayo Piknik merupakan sistem informasi agen travel pariwisata yang memudahkan para pengusaha agen wisata untuk memberi informasi kepada konsumen. Secara umum, fitur yang ditawarkan dari sistem ini memang tak jauh berbeda dengan sistem serupa yang lain. Namun ada fitur yang membuat Ayo Piknik berbeda dengan yang lain, yakni pengelolan reservasi paket wisata yang disertai dengan lokasi wisata. Pembuatan Ayo Piknik sendiri terinspirasi dari pengalaman Anwar dan beberapa temannya yang sering melakoni hobi travelling.
Awalnya Anwar tak menyangka akan masuk adalam 17 besar proposal yang didanai dengan menyingkirkan kurang lebih 700 peserta se-ASEAN. Bahkan ia mengaku tak memasang target tertentu ketika mengajukan proposal Ayo Piknik. “Sebenarnya tidak berharap bisa jadi juara, yang penting buat proposal seoptimal mungkin,” ujarnya. Meskipun demikian ia mengaku tetap bangga dengan apa yang diraihnya. “Bangga itu pasti, rasanya tak terduga bisa ngalahin ratusan peserta dari ASEAN,” imbuh Anwar.
Keberhasilan Anwar nampaknya juga berkat adanya beberapa penambahan dan perbaikan fitur yang dilakukan pada Ayo Piknik. Bahkan menurut pengakuannya, saat ini Ayo Piknik mengalami perubahan secara drastis sejak awal dibuatnya pada tahun 2015 silam. “Secara keseluruhan hampir 60% Ayo Piknik berubah untuk yang sekarang ini,” tuturnya. Salah satu fitur yang ditambahkan adalah konsumen dapat memesan paket piknik sesuai dengan keinginannya. “Selain itu agen wisata juga dapat melakukan penawaran harga terhadap konsumen, atau hampir serupa dengan lelang,” jelas Anwar.
Prestasi Anwar tersebut nampaknya juga mengangkat nama HIPMI-PT Udinus yang juga menjadi tempat bernaungnya. Bagaimana tidak, baru memasuki tahun kedua sejak didirikan, HIPMI-PT Udinus mampu menorehkan prestasi melalui para wirausahawan muda yang tergabung di dalamnya. Bahkan, saat proses seleksi di tingkat BPD HIPMI Jateng untuk proposal Bussiness Plan tersebut memasuki tahap tiga besar, ketiga proposal yang lolos berasal dari mahasiswa Udinus. “Kami bangga dan senang karena meski usia baru dua tahun, HIPMI PT Udinus bisa mewakili Jawa Tengah lewat proposal Bussiness Plan di Jambore”, ujar Marsela Subiarti selaku Ketua HIPMI PT Udinus.
Mahasiswi Manajemen ini menambahkan, prestasi yang ditorehkan oleh Anwar dan rekan-rekan yang lain menunjukkan keberadaan HIPMI PT Udinus dapat memberikan manfaat baik pada anggotanya sendiri, mahasiswa, maupun universitas. “ini berarti kami sedikit demi sedikit bisa memberi manfaat pada sivitas akademika di Udinus”, imbuh Marsela. Ia juga mengapresiasi pihak kampus yang selama ini selalu memberikan dukungan untuk organisasi yang dipimpinnya tersebut “kami juga mengucapkan terima kasih kepada universitas yang selalu support kegiatan kami”, pungkasnya. (*humas)