Pada Senin sore  (28/12) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol)  Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) membahas upaya BNN mencegah dan memberantas narkoba yang di pandu host Agita Febika di Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro (TVKU).

Sejak 4 bulan dilantik, Buwas, sapaan akrabnya ini, sudah nampak sepak terjangnya memerangi peredaran narkoba melalui perubahan undang-undang tahun 2015. Bahkan muncul wacana menggunakan  buaya untuk menjaga lapas khusus narkotika. Hal ini adalah sebagai bentuk tanggapan kekhawatiran akan maraknya penjaga lapas yang terlibat penyelundupan narkoba di penjara.  “Wujud respon masyarakat dari pemberitaan ini sangat positif. Masyarakat ada yang menyumbang buaya dari Sulawesi dan Papua. Usia buaya tersebut sudah diatas 35 tahun jadi siap kerja semua” ujar Buwas di sela-sela talkshow.

Selama ini ia terus menghimbau dan memberikan pemahaman betapa bahayanya narkoba. Berdampak kepada kerusakan syaraf secara permanen dan manusia tidak akan bisa berpikir secara normal. Zat narkotika juga akan berpengaruh pada kerusakan organ tubuh yang bisa memendekkan usia. “Indonesia adalah pangsa pasar narkoba terbesar di Asia. Dari data BNN, peredaran narkoba di negara kita telah menjadi industri yang tersistematis. 30 sampai 40 orang mati perhari akibat barang terlarang ini,” jelas Buwas. Dalam mengemban tugasnya, BNN akan melibatkan 70 ribu personil yang nantinya akan direkrut dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan masyarakat umum. Saat ini sudah sekitar 4 ribu personil yang sudah bergerak.

Selaras dengan program kerja BNN, saat ini sudah beberapa kampus dan sekolah yang mendukung gerakan memberantas pengguna dan pengedar zat terlarang ini. Salah satunya adalah Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Saat ini Udinus mencanangkan syarat bebas narkoba untuk calon mahasiswa barunya melalui tes urin. Jam malam juga sudah diberlakukan sejak beberapa waktu yang lalu. “Gerakan Anti Narkoba di kampus Udinus ini telah saya dengar gaungnya dari BNNP, dan saya sangat mengapresiasinya. Dengan telah dicanangkannya Udinus sebagai kampus pertama yang anti narkoba di Jawa Tengah, saya harap akan meningkat menjadi kampus bebas narkoba pertama di Indonesia,” tandas Buwas. (*humas)