“Sebagai kegiatan tahunan, Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK) sebagai upaya meningkatkan hardskill, softskill dan penguatan karakter mahasiswa yang dikemas dalam pengabdian kepada masyarakat. Menjawab tantangan permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat dengan inovasi yang dituangkan kedalam proposal,” jelas Suhita Whini Setyahuni, S.E., M.Ak., selaku dosen pembimbing tim PKK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Tim yang berisikan 14 mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Manajemen Udinus akan membuat aplikasi e-billing system untuk pembayaran tagihan air warga di Desa Kalisidi. Inovasi itu untuk menjawab masalah pengelolaan billing air, yang masih mendatangi rumah warga satu persatu untuk mengedarkan tagihan air bersih.
“Melalui proposal yang didanai oleh pemerintah dan diinisiasi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) ini, diharapkan warga akan terbantu dan tim pengelola bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan billing air,” tambah Suhita Whini Setyahuni, S.E., M.Ak.
Proposal berjudul ‘Tirtanadi: Digitalisasi Sistem Pembayaran Air Pegunungan Berbasis Android di Desa Kalisidi’ dirancang oleh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (HMM) Udinus. Dikerjakan mulai bulan Februari hingga Juni 2022 lalu dan akan di launching pada bulan September 2022 mendatang. Berbagai tahapan dari mulai survei ke desa, penyusunan hingga lolos dalam tahap seleksi dan mendapat dana. Proposal yang mendapat pendanaan sebesar 40 juta rupiah tersebut sudah dikerjakan sejak
Ketua tim, Asteria Gupita, menjelaskan aplikasi berbasis Android dirancang agar user-friendly. Pasalnya target pengguna adalah warga desa yang belum terbiasa dengan teknologi. Dengan fitur utama yang ditawarkan seperti info tagihan air dan pengingat tagihan bulanan untuk warga. Dalam aplikasi ini juga terekam nama warga dan data pemakaian air.
“Sebelumnya masih menggunakan manual dan itu kurang efektif dan berpotensi adanya humas error pada data bayar yang notabennya berjumlah banyak. Aplikasi kami buat berbasis android karena semua warga desa menggunakan platform tersebut,” ungkapnya.
Dalam tim tersebut terbagi menjadi berbagai divisi, yakni divisi public relation untuk humas dan publikasi, divisi SDM untuk pemetaan program kerja desa, divisi development untuk pengembangan aplikasi, divisi bisnis untuk pengelolaan manajemen desa. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. HMM Udinus)