Di era digital seperti saat ini siapa yang tak kenal dengan Mozilla Firefox, sebuah web browser yang sering digunakan oleh masyarakat untuk berselancar di internet. Perkenalan dengan mesin peramban itulah yang kemudian membawa Diky Arga Anggara, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk bergabung dengan komunitas Udinus Firefox Club. Semenjak bergabung dengan komunitas tersebut pada awal 2014 silam, Arga mulai belajar banyak tentang Mozilla dan Firefox. Paradigma dirinya tentang Mozilla Firefox yang dulu hanya sebatas mesin peramban mulai berubah. “Awalnya saya kira Mozilla Firefox hanyalah sebuah browser (permaban),” ucap Arga.
Berbagai kegiatan pun ia lakukan bersama komunitas Udinus Firefox Club, seperti mengadakan workshop tentang webmaker dan dikusi tentang perkembangan terbaru berkaitan dengan Mozilla dan Firefox. Berkat diskusi yang kerap ia lakukan bersama anggota komunitas, Arga lantas mulai memahami bahwa sejatinya Mozilla Firefox merupakan komunitas global yang fokus pada keterbukaan web dan open source software. Sedangkan Firefox sendiri merupakan salah satu dari software yang dikembangkan oleh Mozilla Foundation.
Mahasiswa Teknik Informatika Udinus angkatan 2013 ini dinobatkan sebagai Firefox Student Ambassador (FSA) pada pertengahan 2015 silam. Ia berhasil menyisihkan peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti seleksi FSA oleh Mozilla Representatif. Awalnya Arga hanya ingin mengikuti jejak temannya yang lebih dulu menjadi FSA. Menurutnya banyak keuntungan yang didapat temannya ketika menjadi FSA. “Tidak ada motivasi yang muluk-muluk, ingin nambah teman yang banyak dengan menjadi FSA,” imbuhnya.
Semenjak menjadi FSA itulah Arga kemudian sering terlibat dalam tim Mozilla Indonesia untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan peluncuran aplikasi dari Mozilla yakni Webmaker for Android yang diadakan serentak di 14 kota di Indonesia. FSA sendiri menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan komunitas yang ada di lingkungan kampus. Mereka yang tergabung dalam komunitas secara sukarela bekerjasama untuk membuat Mozilla lebih baik dengan berbagai kegiatan yang didukung langsung oleh pihak Mozilla.
Arga mengaku senang ketika pertama kali dihubungi oleh tim Mozilla Representatif bahwa dirinya lolos seleksi untuk menjadi FSA. “Senang, karena bisa terpilih di antara ribuan Mozillian (istilah untuk orang-orang Mozilla) di seluruh dunia,” ucap mahasiswa yang juga Ketua Dinus Open Source Community (DOSCOM).
Arga bersama FSA yang lain mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh Mozilla di Singapura pada 21 Januari 2015. Usai kembali dari Singapura, mahasiswa yang memiliki hobi bersepeda ini akan berkolaborasi dengan DOSCOM untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang erat kaitannya dengan open source software. “Kesamaan visi antara Udinus Firefox Club dengan DOSCOM dalam pengembangan perangkat lunak yang bebas lisensi inilah yang memicu kami mengadakan berbagai even yang semoga bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Arga. Selain itu sebagai FSA, ia bersama komunitasnya juga bertekad memberikan edukasi baik melalui forum diskusi ataupun workshop pada mahasiswa Udinus tentang Open Web. (*humas)