Manfaatkan teknologi di era digitalisasi, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berikan kuliah umum mengenai perkembangan audit berbasis teknologi di masa pandemi covid19 saat pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan.
Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui zoom dan live youtube TVKU pada Jumat, 19 Maret 2031 tersebut menghadirkan dua narasumber yakni, Ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia Semarang, Jan Prihadi Surjawidjaja, SE., Ak., CA. dan Kantor Akuntan Publik Jonas Subarka, Jonas Subarka, SE., M.Ak., CPA.
Dalam pemaparannya, Jonas Subarka mengatakan dalam pengauditan harus terdapat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan, oleh karena itu dengan memanfaatkan digitalisasi auditor mampu mengidentifikasi resiko-resiko yang terjadi saat proses pengauditan. "Saat awal proses audit, auditor harus mengerti bisnisnya terlebih dahulu. Agar proses pengauditan dilakukan secara benar dan dapat mengurangi resiko yang mungkin saja terjadi saat proses input data," papar Jonas.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan audit adalah memperoleh keyakinan memadahi tentang laporan keuangan yang bebas dari sajian material. "Pengauditan bukan memperoleh keyakinan secara menyeluruh, melainkan bertujuan untuk memadahi berdasarkan bukti yang dikumpulkan berdasarkan landasan menyatakan opini, karena produk dari audit sendiri adalah opini," jelasnya.
Sementara itu, Jan Prihadi Surjawidjaja menjelaskan mengenai perpajakan dimana seorang akuntan pajak harus mampu mereview laporan akuntan agar dapat menentukan pelaporan pajak. "Pajak yang masuk ke negara itu adalah biaya untuk melakukan pembangunan dan perlengkapan fasilitas negara. Maka dari itu, masyarakat sudah harus sejak dini mengerti sistem pajak, agar dapat memenuhi kewajiban terhadap negara," pungkasnya.
Adanya keterbatasan dalam melakukan sesuatu selama pandemi, menjadikan digitalisasi semakin menjadi bagian utama dalam masyarakat. Begitu pula dengan pemanfaatan digitalisasi pada proses audit dan perpajakan, telah menjadi satu hal yang perlu diterapkan dalam penginputan data.
Sebanyak kurang lebih 400 peserta yang hadir dalam kuliah umum tersebut, tidak hanya dari mahasiswa dan dosen FEB Udinus, tetapi juga hadir dari universitas lain, guru SMA/SMK, staf kantor akuntan publik, serta anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (Humas Udinus/Nuvia. Foto: Nuvia KHN)