Memasuki era industri 4.0 penggunaan teknologi pada supply chain atau rantai pasok menjadi salah satu hal penting yang signifikan untuk perkembangan industri saat ini. Pembahasan tersebutlah yang diangkat oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTIn) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang melalui Seminar Nasional, Senin, 12 April 2021.
Seminar yang dikemas secara daring melalui zoom tersebut mengusung tema ‘Penerapan Supply Chain Management dan Peran Logistik (Logistics Market) Pada Era Artificial intelligence (AI) Global’. Dengan memberikan pembahasan dari sudut pandang akademisi dan juga praktisi. Dengan menghadirkan pembicara praktisi yaitu, Nurhadi S.T., CPIM., selaku supply chain management di perusahaan Kemira sekaligus Founder dari Bicara Supply Chain Podcast. Kemudian pembicara dari sisi akademisi menghadirkan Dr. Ratih Setyaningrum MT selaku Dosen Prodi S-1 Teknik Industri Udinus.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta tersebut di moderatori oleh Amalia S.T., M.T. selaku Dosen Prodi S-1 Teknik Industri Udinus. Selain itu juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik (FT) Udinus, Dr. Ir. Dian Retno Sawitri MT dan Ketua Program Studi S-1 Teknik Industri Udinus, Dr. Herwin Suprijono MT serta dosen lain dari FT Udinus.
Dalam sisi praktisi, Nurhadi S.T., CPIM., menjelaskan secara detail mengenai praktik rantai pasok secara global. Salah satu strategi rantai pasok yang dilakukan perusahaan besar, yaitu dengan memiliki beberapa pabrik yang tersebar di seluruh dunia. Sehingga ketika terjadi kerugian karena salah satu pabrik tidak dapat memproduksi, maka pabrik lainnya masih bisa memproduksi akan menutup kerugian tersebut.
“Terlebih lagi di masa pandemi seperti ini segala hal yang tidak diinginkan bisa terjadi. Lalu dengan memanfaatkan dan beradaptasi menggunakan teknologi seperti AI juga bisa dilakukan agar perusahaan dapat bertahan di industri 4.0,” jelasnya.
Manajemen rantai pasok, seperti yang dipaparkan oleh Dr. Ratih Setyaningrum MT yaitu interkoneksi antar perusahaan yang menghubungkan pembuatan produk hingga ke konsumen. Menjelaskan juga alat apa saja yang dapat menyelesaikan permasalahan rantai pasok, serta bagaimana rantai pasok akan berkembang di masa era yang akan datang. “Untuk menghadapi industri 4.0 dan seterusnya mahasiswa perlu mempersiapkan kemampuan untuk beradaptasi, mengadopsi dan menguasai teknologi AI yang akan menunjang kegiatannya khususnya pada rantai pasok ini,” pesannya.
Sementara itu, selaku kaprodi S-1 Teknik Industri Udinus, Dr. Herwin Suprijono MT. berharap dengan adanya kegiatan rutin ini. Seluruh peserta baik itu mahasiswa maupun masyarakat umum mampu menambah wawasan dan sudut pandang baru. Mengenai penerapan rantai pasok baik itu dari sudut pandang praktisi maupun akademisi. “Ini merupakan langkah kecil mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat memajukan industri di Indonesia agar dapat bersaing dengan industri lain secara global,” harapnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Haris Rizky)