Dalam rangka mengenalkan kebijakan keuangan di masa pandemi covid-19, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajar para mahasiswa di seluruh Indonesia mengenai hal itu. OJK Mengajar itu diselenggarakan di Ruang auditorium gedung H lantai 7 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Acara yang berlangsung secara hybrid dan disiarkan langsung oleh OJK TV tersebut sebagai peringatan HUT ke 10 OJK. OJK Mengajar diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Bengkulu, Yogyakarta, hingga Bali dan Nusa Tenggara. Udinus pun juga menghadirkan 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus. Tentunya kegiatan yang mengusung tema 'Kebijakan Strategi OJK di Masa Pandemi Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional', telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
Mendatangkan langsung Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso selaku narasumber, bersama dengan Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom. Membahas beberapa tantangan yang harus dihadapi mahasiswa dengan kebijakan-kebijakan baru untuk dapat memulihkan ekonomi nasional.
Pada kesempatan itu, Wimboh Santoso tidak hanya memaparkan peran OJK di masa pandemi covid-19 serta kontribusinya dalam pemulihan ekonomi. Melainkan juga menghubungkan topik itu dengan teori yang ditemui mahasiswa di kelas. Bahwa semua kebijakan yang dikeluarkan oleh OJK semua berdasarkan landasan teori yang ada. Menurutnya untuk dapat memulihkan perekonomian maka harus menangani covid-19 terlebih dahulu.
“Beberapa kebijakan yang kami buat termasuk PPKM, yang ikut menurunkan tingkat mobilitas masyarakat. Bahwa turunnya ekonomi, investasi dan meningkatkan korban jiwa sangat berhubungan dengan mobilitas ini yang berujung menurunnya aktivitas belanja masyarakat,” ujarnya.
Akan tetapi, dengan adanya pandemi juga memunculkan inovasi baru yang semua itu berbasis teknologi. Ia juga meyakini adanya bahwa perkembangan tersebut muncul semakin pesat pula.
“Program vaksinasi juga menjadi salah satu tindakan yang kami gencarkan untuk memulihkan ekonomi nasional. Tercatat Indonesia menjadi salah satu negara yang penyebaran vaksinasinya cukup cepat di antara negara Asia lainnya,” tambah Wimboh.
Selain itu juga dipaparkan kebijakan serta stimulus OJK pada tahun 2021. Kebijakan tersebut dua diantaranya yaitu, kebijakan restrukturisasi yang diperpanjang hingga 2021 untuk bank sedangkan tahun 2022 untuk perusahaan pembiayaan. Serta melakukan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan cara memperluasnya dari hulu ke hilir dengan platform UMKM-MU dan BWM Mobile.
Sementara itu, Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom ungkapkan rasa terima kasihnya kepada OJK yang telah mengajarkan langsung untuk mahasiswa Udinus. Karena perlu adanya pendekatan secara langsung antara mahasiswa dengan dunia industri. Sehingga tidak hanya mendapatkan materi dari dalam kelas saja.
"Sudah diuraikan juga bahwa mahasiswa harus semakin optimis untuk bisa memulihkan perekonomian nasional. Ada beberapa langkah yang disampaikan seperti penanganan covid-19, penanganan UMKM serta emisi karbon perlu menjadi perhatian utama juga bagi mahasiswa maupun masyarakat umum," tutupnya.
OJK Mengajar kali ini dimoderatori oleh Direktur Operasional TVKU Hery Pamungkas S.S. M.I.Kom. Berlangsung secara antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa dari berbagai daerah.
Dihadiri pula Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus Dr. Guruh Fajar Shidik S.Kom., M.Cs bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA, Ph.D.