“Adanya Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) sangatlah penting untuk menjalankan protokol penelitian pada subjek manusia. Agar bisa lebih memahami proses protokol tersebut kami hadir disini untuk berdiskusi bersama FKes Udinus yang kami anggap sudah unggul,” papar Dr. Triono Soendoro, M.Sc, M.Phil, PhD saat mengunjungi KEPK Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
 
Kunjungan Ketua Komite Etik Penelitian Dan Pelayanan Indonesia (KEPPIN) Dr. Triono Soendoro, M.Sc, M.Phil, PhD tersebut berlangsung di Gedung D Lantai 1 Ruang Serbaguna, belum lama ini. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, diskusi diikuti oleh 20 dosen dan staf FKes Udinus. 
 
Pada diskusi tersebut juga diikuti oleh Sekretaris KEPK Eko Hartini, ST, M.Kes, serta beberapa reviewer FKes Udinus antara lain, Dr. Supriyono Asfawi S.E, M.Kes., Lenci Aryani SKM, M.Kes., dr Zaenal Sugiyanto M.Kes dan juga dosen FKes Udinus lainnya. 
 
Dalam kegiatan tersebut, reviewer KEPK FKes Udinus yang telah mendapatkan pelatihan diberi berbagai masukan oleh KEPPIN. Melalui contoh kasus, mengulas apakah sebuah penelitian layak diberikan rekomendasi lanjut atau tidak. 
 
Dalam diskusi tersebut, Dr. Triono menegaskan agar adanya keputusan layak etis dapat dilakukan secara tim, bukan secara individu. KEPK harus mampu memastikan bahwa subjek penelitian manusia benar-benar perlu elemen pentin seperti kode etis, adanya rasa hormat, adanya persetujuan, bersifat privasi dan tidak ada paksaan. 
 
“Beberapa elemen penting itu kami harap untuk bisa lebih diperhatikan kembali ketika akan memberikan Surat Layak Etis (SLE) kepada mahasiswa, yang akan melakukan penelitian dengan subjek manusia,” jelasnya. 
 
Sementara itu, Dekan FKes Udinus Enny Rachmani SKM, M.Kom, Ph.D merasa terhormat dengan kunjungan dari KEPPIN pusat di Udinus. Berdasarkan penilaian KEPPIN kami menjadi salah satu KEPK yang akan diunggulkan di Indonesia dan menjadi perwakilan bagi kota Semarang. Diskusi yang dilakukan untuk memberikan pendalaman serta pengarahan terkait dengan operasional dari KEPK Fkes Udinus. 
 
“Melalui diskusi tersebut, diharapkan FKes Udinus dapat lebih mengoptimalkan sistem digital yang ada agar proses telaah lebih efisien dan efektif. Contoh sistem yang sudah ada yaitu Sistem Telaah Protokol Etik Penelitian Digital (STEPDAL),” harapnya.
 
Pada diskusi tersebut juga diikuti oleh Sekretaris KEPK Eko Hartini, ST, M.Kes, serta beberapa reviewer FKes Udinus antara lain, Dr. Supriyono Asfawi S.E, M.Kes., Lenci Aryani SKM, M.Kes., dr Zaenal Sugiyanto M.Kes dan juga dosen FKes Udinus lainnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)