Penggunaan bahasa di era milenial ini telah mengalami adaptasi yang sedemikian rupa. Masuknya pengaruh bahasa asing juga makin banyak mempengaruhi bahasa Indonesia kita. Banyak anak muda sekarang yang cenderung bangga dan suka memakai bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
 
 
 
Melihat semakin degradasi penggunaan bahasa Indonesia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Balai Bahasa Jawa Tengah, bekerjasama dengan Televisi Kampus Udinus (TvKU) menggelar Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Pengelola Media Massa Kota Semarang. Kegiatan yang digelar pada Selasa-Jumat (12-14/9) kemarin diikuti oleh puluhan mahasiswa dan perwakilan media di Semarang yang digelar. “Kami ingin memartabatkan bahasa Indonesia melalui media massa. Karena sampai saat ini, bahasa media massa dianggap sebagai bahasa yang paling benar dan menjadi panutan di Indonesia,” ungkap Drs. Suryo Handono, M.Pd selaku Koordinator Bidang Pengembangan Bahasa Balai Bahasa Jawa Tengah dalam sambutannya.
 
 
 
Kota Semarang telah menjadi kota yang kesekian kalinya setelah kegiatan serupa diadakan di Purwokerto, tegal, dan Magelang. “Harapan kami, dengan digelarnya penyuluhan dan diikuti oleh para pelaku bahasa, contohnya media, makin presisi persepsi terhadap bahasa Indonesia yang sesuai kaidah. Karena penentu mantapnya sistem pengguna bahasa adalah para pengguna bahasa itu sendiri,” tambah Suryo.
 
 
 
Adapun materi yang disampaikan adalah mengenai penumbuhan budaya menulis di kalangan mahasiswa dan pelajar, kebijakan bahasa Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia di media massa, teknik penulisan berita, esai, opini hingga berita ringan hingga praktik dalam penggunaannya. Dalam sambutannya Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo selaku Direktur Operasional TVKU menyambut baik kegiatan ini. ”Semoga terjalin lebih banyak kerjasama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah, agar kualitas bahasa di media massa, khususnya TVKU, juga dapat menjadi panutan bagi media yang lain,” tutur Dwi Eko. (*humas/ning)