Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo ajak masyarakat dan generasi muda untuk ikut berpartisipasi dalam menghentikan tindakan korupsi di Indonesia. Hal itu, ia sampaikan dalam sambutannya di webinar anti korupsi yang digagas oleh pemerintah Provinsi Jateng.
Ganjar dalam sambutannya, menegaskan nilai-nilai anti korupsi harus ditanamkan diseluruh kalangan masyarakat, satu diantaranya generasi muda. Menurut Gubernur Jateng, tindakan saling kontrol antar masyarakat agar gerakan anti korupsi berjalan itu merupakan hal penting, namun juga jangan menjadi sesuatu hal yang saling menjatuhkan. Dia juga mengungkapkan, ia bersama jajarannya, secara perlahan memperbaiki sistem pemerintahan di Jateng. Hal itu bertujuan agar tak ada korupsi di wilayah yang ia pimpin.
“Kini area Jawa Tengah mulai terasa integritasnya. Saya mengajak seluruh masyarakat dan generasi muda untuk menutup praktik-praktik korupsi di Indonesia tak hanya di Jawa Tengah saja,” Ungkap dia.
Mas Ganjar sapaan akrab Gubernur Jateng, memberikan penjelasan bahwa dirinya membuka akun instagram dan akun media sosial lainnya, merupakan bentuk transparansi dan mengajak partisipasi dari masyarakat dalam mengontrol pengelolaan keuangan negara dan layanan publik. Gerakan anti korupsi yang tidak basa-basi, akan memajukan Indonesia jauh lebih maju dari sekarang.
“Yuk bapak-ibu, para pemuda-pemudi yang bekerja di pemerintahan dan yang bekerja di mana saja, berhenti untuk melakukan tindakan korupsi sekecil mungkin. Tutup hal-hal yang memalukan itu, yuk kita hentikan kegiatan seperti itu,” pesan Ganjar Pranowo sebelum menutup sambutannya dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2020 secara virtual.
Kegiatan webinar anti korupsi dengan tema ‘Generasi Muda Beraksi dan Cegah Korupsi’ diikuti sekitar 2000 peserta dan disiarkan melalui zoom dan platform youtube. Dalam webinar tersebut, terdapat dua pembicara utama yakni Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom dan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan. Kedua narasumber yang dihadirkan memberikan penjelasannya mengenai hal-hal yang dapat menciptakan korupsi hingga bagaimana langkah pencegahannya.
Sebelum acara webinar dimulai, terdapat juga pembagian hadiah kepada pemenang dalam 2 lomba yakni kategori lomba spanduk dan video pendek dengan tema ‘Andai Aku Jadi Gubernur’ yang diikuti oleh pelajar SMA, SMK dan Sederajat. Udinus dalam kesempatan itu juga memberikan beasiswa kepada para pemenang.
Sementara itu, Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom sependapat dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengenai masyarakat sebagai kontrol dalam pencegahan korupsi di Indonesia. Dalam webinar itu, Prof. Edi menjelaskan pemanfaatan teknologi menjadi satu cara untuk pencegahan korupsi di Indonesia. Penerapan teknologi selain dapat memberikan transparansi kepada masyarakat, Menurutnya jejak digital juga menjadi alat untuk penindakan-penindakan kasus korupsi di negara ini. Prof. Edi juga memberikan nasihat kepada para generasi muda untuk memulai mengurangi tindakan korupsi dari hal-hal kecil, seperti tidak mencontek saat ujian berlangsung.
“Jadi jangan sekali-sekali melakukan korupsi, karena tindakan itu sangat merugikan banyak orang, dan tentunya akan membuat malu diri sendiri dan keluarga. Di era teknologi ini, kita tak terlepas oleh jejak digital,” tegas dia. (Humas/Alex. Foto: Alex Devanda)