Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembangkan tangan dan kaki tiruan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yakni tunadaksa. Bantuan yang diinisiasi oleh dosen Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Biomedis Udinus itu diberikan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Semarang.
Bantuan yang ditargetkan untuk anak-anak di Kota Semarang itu merupakan serangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen. Untuk memberikan bantuan kepada masyarakat berupa tangan dan kaki tiruang. Sebagai tahap awal, phantom atau organ tubuh tiruan berupa kaki diberikan kepada salah satu anggota YPAC yakni Fauzul
Ketua Tim PKM, Menik Dwi Kurniatie S.Si, M.Biotech., dalam tahapan awal memprioritaskan untuk membuat kaki palsu, dan selanjutnya tangan palsu. Keunggulan yang diberikan dalam pengabdian kali ini, yaitu kaki palsu akan melewati beberapa proses uji coba. Dengan harapan bantuan bisa lebih tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang diinginkan pasien.
“Proses uji coba kami lakukan dengan mengukur kaki dan tangan pasien, menyesuaikan bentuknya sesuai yang diinginkan. Proses yang memakan waktu kurang lebih satu bulan ini terus kami lakukan hingga benar-benar sesuai, kami juga melibatkan mahasiswa dalam pengerjaannya” ungkapnya.
Dalam proses pembuatannya, dilakukan di laboratorium Fakultas Teknik Udinus. Untuk proses pembuatan desain 3D dilakukan di laboratorium Teknik Biomedis. Selanjutkan desain dicetak dengan Computer Numerical Control (CNC) di laboratorium Sispro. Pengabdian ini sebagai langkah awal untuk mengenalkan kaki palsu yang lebih sesuai keinginan kepada masyarakat.
“Desain yang kami kerjakan juga hasil kerja sama dengan laboratorium Integrated Digital Design (iDIG) Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),” tambah Menik selaku dosen Prodi S-1 Teknik Biomedis.
Sementara itu, Ketua Prodi S-1 Teknik Biomedis, Dr. Aripin M.Kom., ikut mendukung penuh adanya gerakan 1000 tangan di Kota Semarang. Ungkapnya, program ini sebagai pengembangan kerja sama gerakan 1000 tangan yang sudah dilakukan di Kota Surabaya. Kedepannya laboratorium biomedis Udinus juga akan fokus ke bidang medis desain 3D.
“Tentu kami berharap agar kaki palsu ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat berkebutuhan khusus lainnya di Semarang. Sehingga Udinus dapat memenuhi program 1000 tangan palsu di Kota Semarang,” harapnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. FT Udinus)