Seminar nasional yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) dengan tagline “Revolusi Integritas Bangsa” sukses digelar di gedung E lantai 3 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) beberapa waktu lalu. Seminar yang diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa ini mengundang tiga pembicara yaitu Faisal Fungsional Penelitian & Pengembangan KPK, Drs. Amrin Remico, MM Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Jawa Tengah, dan Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom Rektor Udinus.

 

Acara ini diprakarsai karena adanya kegelisahan-kegelisahan yang muncul mengenai korupsi, Indonesia darurat narkoba, dan darurat mental integritas bangsa. Sebenarnya hal-hal semacam ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita dulu. Seperti yang dituturkan Rektor Udinus mengenai ajaran mo limo (5 mo),  jargon orang Jawa. “Ajaran mo limo adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang mengajarkan kita supaya tidak melakukan hal-hal yang digelisahkan negeri ini” papar Edi . Adapun mo limo itu artinya adalah Moh Madat (tidak menghisap candu), moh madon (tidak main perempuan), moh mabuk ( tidak mabuk), moh maling (tidak mencuri) dan  moh main (tidak berjudi). “Inti dari pesan mo limo ini adalah bentuk-bentuk kejahatan datangnya selalu diikuti kejahatan lainnya. Jika sudah jadi pecandu akan merembet mencuri, mabuk, memperkosa dan lain sebagainnya. Untuk itu janganlah mendekati narkoba,” tandas Edi.  

 

Hal ini diamini oleh Amrin Remico, “Narkoba mengancam semua umur dan semua kalangan, dan tahun ini BNN sedang fokus dengan program rehabilitasi” tuturnya. Terlebih, Udinus juga sedang mencegah masuknya narkoba dengan mengadakan tes urine dadakan beberapa bulan sekali.

Dari sudut pandang KPK, integritas bangsa bisa dibangun dengan cara mencegah tumbuhnya bibit-bibit koruptor. “ Salah satu tugas KPK selain memberantas korupsi adalah melakukan pencegahan. Hal ini kami lalukan dengan cara perbaikan nilai pendidikan di kampus seperti sekarang yang sedang saya lakukan ini” ujar Faisal Fungsional litbang KPK. (*humas)