Pemerintah jalankan program Hibah Kedaireka Macthing Fund dengan memfasilitasi dunia usaha dan industri (DUDI) bersama berbagai Perguruan Tinggi untuk mengembangkan kecakapan (talenta) digital di bidang Artificial Intelligence (AI), Data Science, Robotik, dll. Dalam program tersebut Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mendapatkan amanah untuk mengemban hibah Kedaireka Matching Fund tersebut dengan total hibah setara dengan 8 Miliar Rupiah.
Hibah Kedaireka Matching Fund tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemendikbud-ristek untuk mendukung kebijakan Presiden RI, Bapak Joko Widodo dalam memasuki era revolusi industri 4.0 dan melakukan percepatan transformasi digital. Misi utama Hibah Kedaireka Matching Fund adalah untuk menciptakan SDM talenta digital di bidang AI, Data Science dan Robotik bersama DUDI. Saat ini Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia bertalenta digital sehingga terbentuk generasi emas 2045.
Untuk menyikapi tuntutan tersebut, melalui Hibah Kedaireka Matching Fund, Udinus menjadi salah satu tempat untuk menempa SDM bertalenta digital, khususnya di bidang Kecerdasan Buatan (AI), Data Science dan Robotik. Hibah Kedaireka Matching Fund, Udinus ini dikelola oleh Center of Excellence (CoE) Udinus yang memayungi berbagai disiplin bidang ilmu (multi-disiplin) yang ada di lingkungan Udinus, seperti bidang ilmu komputer, bidang ilmu kesehatan, bidang ilmu ekonomi hingga bidang ilmu budaya yang dikomandoi oleh Fakultas Ilmu Komputer, Udinus.
Disamping memayungi berbagai disiplin ilmu yang ada di lingkungan Udinus, Hibah Kedaireka Matching Fund ini juga melayani berbagai Perguruan Tinggi Mitra (baik dosen dan mahasiswanya) untuk penguatan SDM Talenta Digital Bangsa Indonesia dan peningkatan kinerja DUDI agar bisa lebih berkompetisi dan berkolaborasi di era bisnis digital.
Penguatan SDM Talenta Digital Bangsa Indonesia dan peningkatan kinerja DUDI untuk berkompetisi dan berkolaborasi di era bisnis digital ini dimungkinkan dengan adanya dukungan super komputer dari NVIDIA yang akan terpasang di Udinus di akhir Oktober atau awal Novemner 2021. Super komputer ini akan menjadi “stepping stone” percepatan transformasi digital (AI, Data Science, Robotik), khususnya di Udinus, umumnya di Indonesia, ungkap Direktur Centre of Excellence (CoE) Udinus, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D, atau yang akrab dipanggil Prof Ucok.
Dengan semakin banyaknya SDM talenta digital AI, Data Science, dan Robotik yang dikembangkan, maka diharapkan semakin banyak yang akan mengerjakan penelitian, pengabdian masyarakat, dan mengintegrasinya di dunia pendidikan, agar apa yang diajarkan dan diteliti relevan dengan kebutuhan bangsa ini.
Prof. Ucok, juga menjelaskan bahwa nantinya akan ada banyak kontribusi yang diberikan oleh Udinus bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah untuk memberikan wawasan seputar pengolahan big data, serta pengenalan pola-pola data yang semuanya berguna untuk berbagai macam usaha dalam dunia industri.
Mengenai penerimaan hibah Kedaireka ini, Dekan FIK Udinus, Dr. Guruh Fajar Shidik S.Kom., M.Cs menjelaskan mengenai perkembangan Kedaireka yang telah dijalankan oleh Udinus dan akan diteruskan hingga tahun depan. Dengan adanya kepercayaan dari pemerintah tersebut juga mendorong pihak FIK Udinus untuk terus melakukan pengembangan talenta digital dibidang AI, Data Science, Robotik, dll di Indonesia. Ditambah dengan adanya super komputer yang luar biasa nantinya akan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di berbagai sektor yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
“Kami juga berharap dapat melakukan penelitian yang lebih dalam lagi, dan dapat menghasilkan penelitian tepat guna yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat luas,” tutup Guruh.
Dalam super komputer yang telah terpasang di Udinus, terdapat spesifikasi yang memiliki kapasitas super besar. Graphics Processing Unit (GPU) yang terpasang sebesar 320 Gigabytes (GB) dengan rincian 8 kartu Video Graphics Array (VGA) yang masing-masing memiliki kapasitas 40 GB. Sementara untuk Central Processing Unit (CPU) memiliki kapasitas 128 cores.
Super Komputer dengan kapasitas sebesar itu mampu memproses model pembelajaran AI dan big data untuk skala besar. Pada umumnya server standard memiliki kapasitas GPU sebesar 6-8 GB dan CPU maksimal hanya 64 cores. (Humas Udinus/Alex. Foto : Humas Udinus)