Tim Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang kembali memanfaatkan sampah plastik, kali ini untuk pembuatan paving pada program Monev Matching Fund Kedaireka. Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti-ristek) gelar pertemuan luring yang diselenggarakan pada Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Pertemuan tersebut berlangsung dengan selalu menerapkan prokes dan berlokasi di ruang rapat Gedung H Lantai 1 Udinus.  Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan acara yang memaparkan manfaat dan kontribusi pada program tersebut terhadap IKU. Sambutan tersebut disampaikan oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., dan dilanjutkan oleh perwakilan tim reviewer, Drs. Endang Taryono.
 
Program Matching Fund ini mengusung judul ‘Pengembangan Startup dan Riset Pengolahan Limbah Plastik Untuk Mewujudkan Kota Semarang Ramah Lingkungan. Dengan beranggotakan lima dosen, total hibah yang didapatkan sebesar kurang lebih 1 miliar. Tim tersebut terdiri dari tiga dosen Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Industri yakni Dr. Ratih Setyaningrum MT., Dwi Nurul Izzhati M.MT., dan Dewa Kusuma Wijaya S.T., M.Sc. Lalu dosen Prodi S-1 Teknik Informatika, Heru Agus Santoso Ph.D., serta dosen Prodi S-1 Akuntansi Dr. Nila Tristiarini SE, MSi, CSRA.
 
Selanjutnya penyampaian kemajuan pelaksanaan program disampaikan langsung oleh ketua tim, Dr, Ir. Dian Retno Sawitri MT. Ia menjelaskan bahwa saat ini timnya telah melakukan beberapa aktivitas yang mendukung jalannya program Monev Matching Fund. Salah satunya telah menentukan model rantai pasok sampah plastik yang tersebar di Kota Semarang. 
 
“Kami juga telah melakukan research mengenai paving block untuk bahan campuran plastik, nantinya plastik akan dicacah dan dicampurkan dengan pasir lalu dicetak. Selain itu Fakultas Teknik Udinus juga akan meluncurkan startup resiq,id untuk mempublikasikan produknya,” jelas dosen Prodi S-1 Teknik Industri tersebut.
 
Drs. Endang Taryono dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan bahwa Udinus saat ini memang sedang dibanjiri hibah. Dari total 7 proposal  yang diajukan terdapat lima proposal yang diterima dan mendapatkan hibah kedaireka. Ia juga menambahkan bahwa program kedaireka ini dimaksudkan untuk mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga adanya keterlibatan mahasiswa menjadi hal utama. 
 
“Sudah menjadi tugas kami untuk meninjau salah satu dari hibah yang didapatkan oleh perguruan tinggi. Prioritas yang akan kami tinjau yaitu yang mendapatkan hibah di atas 1 miliar,” tambahnya.
 
Sementara itu, ditemui selepas pembukaan acara Rektor Udinus Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., ucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan dari Ditjen Dikti. Sehingga beberapa dosen di Udinus banyak yang mendapatkan hibah dana dari pemerintah utamanya untuk penelitian. 
 
“Harapannya melalui penelitian ini nanti Udinus ikut serta mengurangi sampah plastik, terlebih sampah yang digunakan adalah plastik kresek yang sudah tidak mempunyai nilai ekonomi. Tentu mahasiswa yang terlibat akan ikut terlatih softskill mereka untuk lebih peduli dengan lingkungan,” tutupnya.
 
Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. St. Dwiarso Utomo, SE, M.Kom, Akt, CA., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Kusni Ingsih, MM., Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Kerja sama Dr. Pulung Nurtantio Andono,S.T, M.Kom serta ketua Centre of Excellence  Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan MLS., Ph. D. (Humas Udinus/Haris. Foto : Humas Udinus)