Masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Indonesia memberikan reaksi pada setiap pelaku ekonomi yang ada di Indonesia. Tidak hanya pengusaha yang khawatir produk dalam negerinya tergeser posisinya di pasaran, namun juga tenaga profesi yang mulai meluas kompetitornya. Di sektor jasa, Mutual Recognition Agreement (MRA) menjadi hal mutlak yang dilakukan untuk mendukung liberalisasi sektor jasa yang berasaskan keadilan. Adapun sektor jasa yang terkait dengan MRA adalah : jasa teknik, jasa arsitek, jasa perawat, jasa praktisi medis, jasa praktisi gigi, jasa penyigian dan jasa akuntan. Selain peluang bagi akuntan Indonesia yang semakin meluas, kapabilitasnya juga harus bersaing ketat dengan akuntan dari negara tetangga. Ditambah lagi, saat ini profesi akuntan di Indonesia bisa dari bidang S1 non akuntansi dengan syarat tertentu.

 

Pada Selasa (10/5) 2016, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema The Impact of ASEAN Economic Society (MEA) for accountant : Threats or Opportunities.  “Tujuan dari seminar ini adalah untuk mengetahui perkembangan terkini dalam melewati MEA khususnya bagi akuntan di Indonesia,” tutur Lilis Cahyaningsih selaku ketua panitia.

 

Sekurang-kurangnya 160 peserta dengan seksama mengikuti seminar yang dilaksanakan di aula gedung E lantai 3 Udinus ini.  “Tujuan MEA 2015 adalah menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan secara ekonomi terintegritas dengan regulasi efektif untuk perdagangan dan investasi, yang didalamnya terdapat arus bebas barang, jasa, investasi dan modal,” papar Dr. Ichsanuddin Noorsy  BSc., SH.,MSI pengamat ekonomi Indonesia yang juga menjadi pemateri.

Pengetahuan tentang dunia pasar modal saham juga diperlukan untuk menghadapi era globalisasi, Investasi saham itu penting

Sementara itu pemateri yang lain,  Prof. Dr. Andreas Lako mengungkapkan, seorang akuntan untuk dapat bersaing secara global harus bekerja keras dan serius mempersiakan hard skill dan soft skill. “Kemampuannya perlu diakui secara resmi dengan gelar profesi diantaranya Chartered of Accountant (CA) , Certified Public Accountant (CPA), Certified Management Accountant (CMA) dibawah Institute Management Accountant (IMA Australia), Certified Internal Auditor (CIA) dan lain sebagainya,” tandas Lako. (*humas)

 

SAMPAIKAN MATERI : Di Gedung D Lanati 3 Udinus, Dr. Ichsanuddin Noorsy  BSc., SH.,MSI menyamaikan materi mengenai makin ketatnya persaingan akuntan di era MEA. Foto: Meyta Adeliana.