Di era digital saat ini, peran media penyiaran dalam perkembangan industri kreatif dalam negeri tidak bisa dikesampingkan. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya menjadi salah satu kunci eksistensi media penyiaran ke depan. Melihat hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dan TVKU bekerjasama dengan SMKN 2 Magelang untuk mengadakan Pelatihan Teknologi Pembuatan Konten Media Penyiaran pada Selasa (13/10).

 

Lebih dari dua ratus siswa yang terdiri dari tujuh kelas memadati aula gedung E Udinus. Didampingi oleh para guru dan kepala sekolah, mereka benar-benar memanfaatkan momentum ini untuk menimba ilmu dari UDINUS. Terdapat dua poin utama yang diajarkan kepada para siswa, yaitu teknik pembuatan konten media penyiaran oleh TVKU dan implementasi ilmu administrasi perkantoran dan akuntansi di laboratorium pasar modal dan MYOB FEB. “Kami sangat menyambut baik kegiatan pelatihan ini, sehingga siswa dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya sebelum mereka terjun untuk Prakerin”, ujar Afif selaku kepala SMKN 2 Magelang.

Selain mendapat ilmu tentang proses pembuatan konten media penyiaran oleh TVKU seperti pembuatan naskah berita, pengisian suara (dubbing), dan editing video, para siswa yang terdiri dari tiga jurusan yakni Administasi Perkantoran, Akuntansi, dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) juga dipersilahkan oleh Dekan FEB, Dr. Agus Prayitno untuk melihat aktivitas mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) dan laboratiroum MYOB. “Kami persilahkan para siswa untuk mendalami lebih dalam tentang KSPM dan Lab MYOB yang dimiliki FEB UDINUS. Semoga bermanfaat dalam menunjang pembelajaran nantinya”, ujar Agus.

Sementara itu, manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini mulai dirasakan oleh salah satu siswi yang mengikuti pelatihan. Siska Putri Anggraeni merasa dirinya banyak memperoleh pengetahuan tentang bagaimana mempersiapkan diri guna menghadapi dunia kerja. “Senang sekali ya, kita jadi tahu gimana dunia kerja itu, sekaligus bisa jadi modal Prakerin. Kita juga bisa nerapin ilmu yang diajarkan di sekolah”, ujar Siska. (*humas)