Keterampilan berpikir kreatif serta kelihaian penggunaan alat sangat dibutuhkan dalam proses produksi film. Pekerja film profesional perlu memahami dan memiliki keterampilan tersebut. Untuk mengantongi hal itu, Program Sarjana Terapan Film dan Televisi (FTV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) gelar ‘Workshop Sosialisasi Film Production Equipment’.

Kegiatan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa FTV itu berlangsung di Auditorium Gedung H lantai 7 Udinus Semarang pada Selasa (26/03/2024). Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa dibekali materi tentang nilai-nilai produksi dan alur kerja proses produksi film. Materi disampaikan langsung oleh dosen FTV, Tunggul Banjaransari, S.Sos., M.Sn.

Dalam penyampaiannya, Tunggul menyebutkan problematik yang umumnya melekat pada mahasiswa. Yakni sudah memiliki ide bagus, tetapi nilai produksinya masih kurang. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa memahami technical production value.

Technical production value dalam film terbagi menjadi tiga. Pertama, value for creative yang dimiliki sutradara. Kedua, value for film yang dimiliki produser. Ketiga, value for technical ada pada Director of Photography, Gaffer, Art Director, Sound, dan Editor,” jabarnya.

Dalam workshop tersebut, mahasiswa juga dikenalkan dengan peralatan baru yang ada di prodi FTV. Hal ini juga termasuk wujud meningkatkan prasarana untuk kelancaran mahasiswa dalam memproduksi film. Nantinya, target utama dari peralatan baru ini dapat digunakan untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir.

Peralatan Baru

Peralatan baru yang ada mayoritas untuk memenuhi kebutuhan teknis divisi visual. Dosen FTV Udinus, Jovan Ardiansyah Dwi Pradana, S.Tr.Sn., menyebutkan yang paling penting adanya lighting equipment baru yang terdiri atas lighting dan lighting support grip.

Pada peralatan pencahayaan tersebut, terdapat aputure 300d, amaran 300x, dan amaran 60c. Kemudian untuk pencahayaan pendukung terdapat cutterlight, floppy, cardelini, dan applebox. Selain itu, ada pula aksesoris kamera seperti nucleus n, follow focus wireless.

“Sebelumnya, di prodi hanya ada follow focus manual yang tertempel di kamera, jadi tidak begitu fleksibel dan efisien. Dengan adanya wireless follow focus, penggunaannya menjadi lebih praktis karena terpisah,” jelasnya.

Adapun aksesoris kamera lainnya seperti hollyland wireless video transmitter, Monitor feelworld, vmount battery, external battery kapasitas tinggi. Menurut Jovan alat tersebut sangat mendukung sutradara ketika pengambilan video saat membuat film.

Mahasiswa juga diajarkan langsung tentang penggunaan alat baru milik FTV Udinus. Sebagai upaya pembekalan mahasiswa supaya semakin terampil ketika proses produksi berlangsung. Muhammad Mika Elindra, mahasiswa prodi FTV angkatan 2021 menyebutkan melalui kegiatan tersebut, ia berharap mahasiswa semakin siap terjun di industri profesional.

“Semoga ke depannya kita bisa siap di industri yang memakai alat-alat dan selalu berkembang terus, tidak stagnan di satu masa. Bisa mengikuti perkembangan zaman ketika terjun ke dunia profesional,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)