Jiwa wirausaha sudah melekat pada diri salah satu dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama lengkap Zahrotul Umami M.I.Kom. Semangat itu sudah muncul sejak ia duduk di bangku perkuliahan, dengan berbagai bisnis telah dicoba, mulai dari menjual mobil bekas hingga makanan.  

Berprofesi sebagai dosen Program Sarjana Ilmu Komunikasi (Ilkom) Udinus, sosok yang akrab disapa Umami itu akhirnya mengambil langkah besar. Dari berbagai pengalaman yang didapatnya dan peluang di era digital, ia membangun PT. Quadrat Communication indonesia.

“Perusahaan ini bergerak di bidang pemasaran digital, aktivasi merk, periklanan, riset hingga pengembangan bisnis,” ungkapnya.

Perusahaan milik dosen yang sudah mengabdi di Udinus selama hampir 10 tahun itu, resmi dikukuhkan sebagai PT pada tahun 2021 silam. Awalnya, Quadrant hanya memenuhi kebutuhan tools marketing seperti poster dan desain merchandise saja. 

“Tapi, lama-kelamaan banyak yang membutuhkan pendampingan UKM, pembuatan konten, hingga pembuatan web. Akhirnya variasi jasa yang ditawarkan makin beragam. Seperti konsultan komunikasi, iklan, pengelolaan konten, dan komunikasi pemasaran,” jelasnya.

Dosen yang memiliki pengalaman berbisnis selama lebih dari 15 tahun itu mengungkapkan tetap ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah ketidakpastian, meski begitu, hal itu tidak membuat semangatnya goyah. 

“Kita hidup di ketidakpastian. Untuk menghadapinya, kita harus bisa beradaptasi. Membuat perancangan yang matang, menjadikan ketidakpastian sebagai peluang, dan kegagalan sebagai pembelajaran,” ungkap Umami.

Kolaborasi dengan Dunia Akademik

Ilmu yang didapatkan dalam perjalanan bisnis diterapkannya dalam mengajar. Dosen yang pernah mendapat penghargaan Dosen Pendamping Terinovatif Terbaik 2 pada Abdidaya Ormawa 2024 itu menerapkan cara mengajar dengan studi kasus permasalahan untuk solusi dan project learning. 

Terlebih lagi, ia juga mengampu beberapa mata kuliah yang relevan dengan latar belakangnya, yakni kewirausahaan dan technopreneurship. Sebagai dosen yang juga terjun langsung ke dunia industri, Umami menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri. 

“Kolaborasi industri dan akademik bisa digunakan untuk evaluasi kurikulum. Untuk melihat apakah relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, juga memperluas kesempatan kerja bagi mahasiswa,” tegas Umami.

Menyadari pentingnya kolaborasi, beberapa kali perusahaannya berkolaborasi dengan program-program kemahasiswaan di Udinus. Hal ini dimulai sejak tahun 2023, bekerja sama dengan salah satu organisasi mahasiswa (Ormawa) yang mengikuti Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO), dan berlanjut itu terus berlanjut di PPKO tahun 2024.

“Beberapa kali juga berkontribusi sebagai sponsor untuk event-event mahasiswa. Misalnya pada pameran Kuliah Kerja Usaha (KKU) dan sebagainya,” lanjutnya.

Kedepannya, Umami menargetkan dapat memperluas jangkauan klien untuk perusahaannya dan membuka peluang kerja. Ia juga menekankan ada 3 hal utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang ingin terjun di dunia wirausaha.

“Ketiga hal itu adalah Passion, Ambition, dan Enjoy. Mahasiswa harus punya passion di bidang yang digeluti, ambisi untuk mengembangkannya, dan harus menikmati setiap prosesnya,” tegas Umami. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)