Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terus menambah deretan Guru Besar. Yang terbaru, gelar kehormatan tersebut diraih oleh dosen Program Sarjana Teknik Industri, Prof. Dr. Rindra Yusianto, S.Kom., M.T. Gelar itu diraih dalam bidang ilmu Sustainable Smart Agro-logistics and Supply Chains, sebuah bidang yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan sistem pertanian berkelanjutan.

Gelar profesor diraih berdasarkan Sertifikat Uji Kompetensi Jabatan Akademik Dosen dengan Nomor: 06659/B4/DT.04.01/2025. Surat itu dikeluarkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Dalam bidang ilmu yang ditekuni, Rindra menjelaskan bahwa bidang ilmu tersebut mengintegrasikan prinsip-prinsip sustainability atau keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi cerdas, khususnya dalam pengelolaan rantai pasok produk pertanian.

“Bidang ini berfokus pada bagaimana teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence (AI), dan blockchain dapat dimanfaatkan. Teknologi itu berguna untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, hingga keberlanjutan untuk siklus rantai pasok pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi ke konsumen,” terangnya pada Kamis (27/03/2025).

Ungkapnya, bidang ilmu tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih efisien sehingga mengurangi pemborosan yang salah satunya disebabkan oleh post-harvest losses. Selain itu, melalui sistem ini, dapat diketahui daerah yang overstock dan out of stock. Harapannya, petani mampu meningkatkan kualitas produk dan meminimalkan dampak lingkungan.

Inovasi Berupa Aplikasi E-Commerce

Apa aja sih inovasinya? beberapa inovasi pun telah diciptakan oleh guru besar yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik (FT) Udinus itu. Salah satunya yang terus dikembangkan yaitu aplikasi berupa e-commerce dengan nama ‘Smart Agrologistik’. Aplikasi tersebut bertujuan memudahkan hubungan antara para petani kentang ataupun petani lainnya dengan para pembeli.

“Inovasi ini sudah saya kembangkan di Poktan Enggal Makmur, UD HR Pakuwojo dan PT Adhi Guna Lab, Wonosobo. Selain pembeli, petani juga bisa berinteraksi dengan penakar bibit, pembudidaya, hingga agen secara real-time. Aplikasi ini kami rancang guna meningkatkan penjualan mereka,” terangnya.

Rindra menambahkan, aplikasi yang menggunakan database spasial dan berbasis Android itu menjadi inovasi untuk pemberdayaan masyarakat. Hingga saat ini sudah diuji coba dan mendapatkan banyak respons baik. Bahkan aplikasi tersebut terpilih dalam 116 karya inovasi Indonesia paling prospektif 2024 dari Business Innovation Center (BIC)

“Respons dan capaian ini sebagai bukti nyata bahwa Sustainable Smart Agro-logistics memberikan dampak positif di dunia pertanian. Setelah meraih gelar guru besar, saya ingin terus mengembangkan bidang ilmu ini agar bisa masuk ke sektor-sektor lain,” pungkasnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Pribadi)