Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dosen sebagai elemen utama dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Komitmen tersebut ditandai dengan bertambahnya empat dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) yang berhasil meraih gelar doktor.

Keempat dosen tersebut baru saja menyelesaikan studi doktoral di Program Studi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mereka berasal dari berbagai program studi di FIK Udinus, yakni Dr. Edy Mulyanto, S.Si., M.Kom. dari Program Sarjana Teknik Informatika; Dr. Sugiyanto, M.Kom. dari Program Sarjana Desain Komunikasi Visual (DKV); serta dua dosen dari Program Sarjana Sistem Informasi, yaitu Dr. Amiq Fahmi, S.Kom. dan Dr. M.Y. Teguh Sulistyono, M.Kom.

Gelar doktor yang diraih Dr. Edy Mulyanto diperoleh melalui disertasi berjudul ‘Klasifikasi Video Tarian Indonesia Menggunakan Metode Transformer Berbasis Tubelet Embedding’. Penelitian ini berfokus pada pengembangan metode klasifikasi otomatis untuk mengenali tarian tradisional Indonesia, seperti Tari Gambyong, Saman, Pendet, Barong, Merak, dan Topeng.

“Penelitian ini menggunakan teknologi deep learning berbasis transformer dengan tujuan mendukung proses pembelajaran sekaligus pelestarian budaya lokal. Harapannya, generasi muda maupun masyarakat internasional dapat mempelajari budaya Indonesia hanya dengan memanfaatkan perangkat digital mereka,” jelas Dr. Edy, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Sarjana Teknik Informatika Udinus.

Sementara itu, Dr. Sugiyanto meraih gelar doktor melalui disertasi berjudul ‘Deteksi Depresi Berbasis Multimodal Fitur Menggunakan CNN-WoPL’. Melalui penelitian tersebut, deteksi depresi dapat dilakukan dengan objektif secara otomatis dan lebih cepat. Depresi dideteksi berdasarkan fitur tunggal intensitas Action Unit dan Eye Gaze pada ekspresi wajah.

“Metode ini terbukti memiliki potensi sebagai alat bantu diagnosis objektif bagi tenaga medis. Harapannya dapat menurunkan angka prevalensi depresi di masyarakat,” ungkap Dr. Sugiyanto, yang juga merupakan Ketua Program Sarjana DKV Udinus.

Selanjutnya, Dr. Amiq dalam penelitiannya berhasil mengembangkan metode klasifikasi cerdas untuk mendiagnosis demam berdarah secara akurat pada fase awal. Penelitian tersebut dituangkan dalam disertasi berjudul ‘Klasifikasi Demam Berdarah Berbasis Fitur Kriteria Diagnosis Klinis Menggunakan Deteksi Outlier Ansambel IsFLOF dan Resampling Imbalance Multikelas’.

“Melalui penelitian ini, saya berhasil meningkatkan akurasi diagnosis dengan memanfaatkan teknik deteksi outlier dan pembobotan multikelas. Diharapkan, metode ini dapat membantu tenaga medis dalam pengambilan keputusan secara lebih cepat dan tepat,” ujar Dr. Amiq, Ketua Program Sarjana Sistem Informasi Udinus.

Kemudian, Dr. Teguh berhasil meraih gelar doktor melalui disertasinya yang berjudul ‘Klasifikasi Tingkat Keparahan Stroke Berdasarkan Sinyal EEG Menggunakan Domain Waktu, Frekuensi, dan Dekomposisi Sinyal’. Dalam penelitiannya, ia mengusung pendekatan inovatif dalam memantau kondisi pasien stroke dengan menganalisis aktivitas gelombang otak secara menyeluruh.

“Penelitian ini memanfaatkan sinyal EEG untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan stroke secara objektif. Dengan demikian, pasien dapat segera memperoleh penanganan medis yang tepat mulai dari tahap terapi, evaluasi, hingga rehabilitasi,” terangnya.

Dekan FIK Udinus, Sri Winarno, M.Kom., Ph.D., turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas capaian luar biasa yang diraih keempat dosen tersebut. Ia berharap, prestasi ini menjadi wujud nyata komitmen FIK Udinus dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komputer.

“Hasil penelitian para dosen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di ranah akademik melalui transfer pengetahuan kepada mahasiswa Udinus. Selain itu, semoga hasil penelitian tersebut mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas,” pungkasnya.