Dinamika dunia riset global terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), big data, hingga isu riset keberlanjutan (sustainability research). Menyikapi hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyelenggarakan webinar bertema “Tren Riset 2025: Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa dan Dosen”, pada Rabu (19/03/2025).
Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting ini diinisiasi oleh Divisi Research and Development (RnD) UPT Perpustakaan dan Penerbitan Udinus. Kegiatan ini diikuti oleh 187 peserta yang terdiri atas mahasiswa Udinus maupun dari perguruan tinggi lain.
Kepala UPT Perpustakaan dan Penerbitan Udinus, Aan Prabowo, S.Hum., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini merupakan respons terhadap kebutuhan akademik, khususnya dalam menghadapi perubahan tren riset yang sangat cepat. Mahasiswa diajak untuk memahami arah perkembangan riset agar mampu merancang penelitian yang relevan dan inovatif.
“Webinar ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung sivitas akademika dalam menciptakan penelitian bermutu tinggi, sekaligus mendorong optimalisasi pemanfaatan basis data ilmiah yang telah disediakan oleh perguruan tinggi,” ungkapnya.
Dari sisi akademik, materi mengenai tren penelitian tahun 2025 disampaikan oleh dosen sekaligus Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Udinus, Dr. Imang Dapit Pamungkas, S.E., M.Si., Ak., CA., CIBA. Pada kesempatan tersebut, ia menyoroti pentingnya kesiapan akademik dalam menghadapi tantangan riset. Menurutnya, riset merupakan tulang punggung pengembangan ilmu pengetahuan serta motor penggerak inovasi industri dan solusi sosial.
“Langkah awal dalam memulai penelitian adalah dengan memahami tren riset yang relevan, seperti AI, teknologi digital, ekonomi digital, industri 4.0, energi terbarukan, bioteknologi, hingga keamanan siber (cyber security). Selain itu, peneliti juga dapat memanfaatkan Scopus dan ScimagoJR untuk mengecek reputasi jurnal yang akan diteliti,” terangnya.
Materi selanjutnya mengenai pemanfaatan basis data akademik disampaikan oleh Product Trainer dari iGroup Asia Pacific, Sururin Maudhunah. Ia menjelaskan bahwa dosen dan mahasiswa Udinus dapat memanfaatkan dua basis data yang telah berlangganan, yaitu Emerald dan IEEE Computer Society Digital Library (CSDL). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas akses serta pemanfaatan sumber daya informasi digital dalam mendukung proses riset.
“Dua basis data ini telah berlangganan dan terintegrasi dengan Udinus. Pemanfaatannya mampu meningkatkan efektivitas akses dan penggunaan sumber daya informasi digital selama proses penelitian,” tegas Sururin.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Udinus menegaskan posisinya sebagai institusi yang aktif mendorong pengembangan riset di tingkat nasional dan internasional. Udinus juga berperan dalam menciptakan ekosistem akademik yang progresif dan profesional. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Dok. UPT Perpustakaan & Percetakan Udinus)