Lewat Kolaborasikan Bidang Kesehatan dan Pariwisata dalam Pelestarian Budaya, Ijlal Mahasiswa FK Udinus Juara 2 Kenang Kota Semarang 2025

Lewat Kolaborasikan Bidang Kesehatan dan Pariwisata dalam Pelestarian Budaya, Ijlal Mahasiswa FK Udinus Juara 2 Kenang Kota Semarang 2025

Pelestarian budaya tidak hanya butuh pengetahuan, tetapi juga keteladanan. Prinsip itulah yang dipegang oleh Ijlal Ibraazy Al-Mumtaaz, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Ia mengikuti kontestasi Duta Pariwisata Kota Semarang 2025 dengan tekad menjadi garda terdepan mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata Kota Semarang yang dilandasi semangat edukatif, inklusif, dan inspiratif.

Semangat mahasiswa yang akrab disapa ‘Ijlal’ dalam mewujudkan tekad tersebut berbuah baik dalam ajang ‘Denok Kenang Kota Semarang’. Gelar Juara 2 Kenang Kota Semarang 2025 berhasil disematkan pada dirinya. Ia membawa nilai-nilai visioner, berorientasi pada solusi, dan adaptif sebagai bekal untuk berkontribusi lebih luas bagi promosi pariwisata dan budaya di Kota Semarang.

“Motivasi saya mengikuti kontestasi Duta Pariwisata Kota Semarang 2025 berakar dari ketertarikan saya sejak kecil terhadap seni dan budaya. Saya tumbuh aktif dalam berbagai kegiatan kesenian. Saat ini, di samping menjalani pendidikan sebagai mahasiswa kedokteran, saya juga menjadi pengajar musik tradisional bagi anak-anak dan remaja,” tuturnya.

Sebagai mahasiswa FK Udinus, mahasiswa kelahiran 2005 itu melihat bahwa pariwisata dan kesehatan bukanlah 2 hal yang terpisah, melainkan saling menguatkan. Itulah yang membuatnya menggagas program ‘Semarang Semarak (Semarang Sehat, Ramah, Aktif)’ dalam kontestasi. Sebuah pendekatan wellness tourism yang memadukan budaya, pariwisata, dan kesehatan.

Menurut Ijlal, pariwisata tidak hanya menghadirkan keindahan destinasi. Namun, juga dapat menjadi sarana edukasi dan terapi. Misalnya melalui kesenian seperti Gambang Semarang yang dapat dimanfaatkan sebagai media relaksasi, terutama bagi remaja dengan resiko hipertensi. 

“Konsep ini juga sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran Udinus yang berfokus pada pencegahan hipertensi pada remaja. Dengan menggabungkan unsur budaya dan kesehatan dalam promosi wisata, saya yakin bisa mendorong pariwisata Semarang yang lebih sehat, inklusif, dan berkelanjutan,” sambungnya.

Dengan predikat Juara 2 Kenang Kota Semarang yang kini disandingnya, Ijlal mengaku ingin menjadi duta yang benar-benar aktif dan berdampak. Tidak hanya dalam seremoni, tetapi juga aksi nyata mempromosikan pariwisata dan budaya Kota Semarang melalui edukasi yang kreatif. Khususnya kepada generasi muda.

“Latar belakang saya sebagai mahasiswa kedokteran dan pengajar musik tradisional mendorong saya untuk menjembatani nilai-nilai budaya dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan. Harapan saya, Semarang bisa semakin dikenal sebagai kota yang tidak hanya kaya sejarah dan budaya, tetapi juga ramah, sehat, dan maju,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)