Dalam mendaftar untuk berobat, terkadang sistem yang digunakan oleh fasilitas kesehatan masih manual menggunakan kertas. Selain itu, sistem antri yang ada juga memakan banyak waktu. Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa Program Sarjana Terapan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Yefta Pascal Firmanto untuk membuat aplikasi mobile rekam medis.

“Aplikasi ini bernama ‘MediConnect’ dan terhubung dengan klinik agar mempermudah pendaftaran dan mengurangi penularan penyakit menular. Juga mempermudah dokter dalam mendiagnosis karena tau rekam medis pasien sebelumnya. Karena semua fitur ada dalam 1 aplikasi, maka mempersingkat waktu, tenaga, dan biaya,” jabarnya.

Berkat ide cemerlangnya, mahasiswa angkatan 2022 yang akrab disapa ‘Yefta’ itu berhasil membawa pulang gelar juara 1 pada ajang Indonesian Medal Record Competition 2025. Yefta mengungkapkan aplikasi ‘MediConnet’ yang dikembangkan memiliki 3 akses, yaitu pasien, dokter, dan admin.

“Aplikasi ini memungkinkan pasien untuk mendaftar di klinik yang bekerja sama dengan aplikasi. Ada kemudahan akses yang ditawarkan karena bisa daftar dimana saja, kapan saja. Pasien juga bisa memilih jam praktik, poli, dan dokter yang ingin dituju,” jelas laki-laki kelahiran 2003 itu.

Sementara itu, akses untuk dokter membuat dokter dapat melihat rekam medis pasien yang akan diperiksa, mendiagnosis pasien, menyarankan tindakan, serta memberi obat. Sedangkan, untuk admin dapat mengatur jadwal dokter, menambah dokter dan user, serta mengunggah artikel terkait. Meskipun begitu, tetap ada tantangan tersendiri yang dihadapi.

Tantangan Beradaptasi

“Dalam membuat program ini, saya harus belajar bahasa pemrograman baru. Basik saya sebelumnya adalah membuat aplikasi web, dan sekarang harus membuat aplikasi mobile yang lebih kompleks. Meski begitu ketika ada kendala, saya bisa berkonsultasi langsung dengan dosen atau asisten laboratorium. Karena dari fakultas dan program studi sangat mendukung selama proses pengembangan aplikasi ini,” ujarnya.

Di tahun sebelumnya, Yefta juga mengikuti lomba yang sama dan berhasil menyabet gelar juara 1 juga. Lomba ini relevan dengan keterampilannya memadukan bidang pemrograman dan rekam medis.

“Saya lulusan jurusan RPL saat SMK, jadi sudah biasa dengan pemrograman. Di perkuliahan, saya memilih RMIK Udinus  karena peluang karier yang potensial. Jurusan ini belajar teknologi dalam kesehatan, tidak yang langsung menangani pasien,” tuturnya.

Ke depannya, ia berharap dapat terus mengembangkan aplikasi yang bermanfaat terkait kemudahan dan pelayanan kesehatan. “Agar pelayanan semakin cepat dan efisien. Untuk program aplikasi yang saya buat tadi. mungkin kedepannya akan saya kembangkan lagi dengan fitur apotik untuk pengambilan obat dan penyempurnaan fitur lainnya,” tutupnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)