Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mendapatkan pengalaman kerja melalui program magang dan volunteer internasional.  Kesempatan ini terbuka melalui program internship dan volunteer internasional yang dinaungi oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Sebanyak 31 mahasiswa yang tergabung dalam program tersebut diberangkatkan pada Periode Mei dan Juni. Sebelum keberangkatan, mereka mengikuti rangkaian kegiatan pelepasan dan berpamitan kepada Rektor Udinus, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., yang didampingi Dekan FIB Udinus, Dr. Bayu Aryanto, S.S., M.Hum., yang berlangsung di Meeting Room, gedung G lantai 1 Udinus Semarang.

Bayu Aryanto menjelaskan pada program kali ini, Udinus bekerja sama dengan 5 perusahaan di 2 negara. 4 perusahaan di Jepang dan 1 perusahaan di Malaysia. Nantinya, mahasiswa akan ditempatkan di bidang yang dibutuhkan dan relevan dengan kompetensi yang dimiliki.

“Perusahaan tempat kerja mahasiswa bergerak di bidang industri pelayanan. Seperti restoran, hotel, dan bandara. Terbaru, ada juga mahasiswa yang akan ditempatkan di perusahaan otomotif,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bayu menerangkan bahwa mahasiswa yang mengikuti program magang atau volunteer internasional ini akan mendapatkan konversi SKS. Besaran yang dikonversi pun bervariasi, menyesuaikan seberapa lama durasi yang diambil oleh mahasiswa. 

“Udinus memberikan dukungan berupa rekognisi atau konversi SKS. Dengan jumlah 10 sampai 20 SKS per semester tergantung lamanya internship. Kalau internship setahun, berarti jumlah yang dikonversi adalah 20 SKS per semester, totalnya 40 SKS. Kalau volunteer, berkisar 10-15 SKS,” terangnya.

Dukungan Universitas

Program internship dan volunteer international kali ini tidak hanya terbuka untuk mahasiswa dari FIB, tetapi untuk seluruh fakultas. Terbaru, mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknik (FT) juga berpartisipasi. Mereka diberikan pelatihan intensif untuk keterampilan Bahasa Jepang agar dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan. Salah satunya, telah belajar Bahasa Jepang minimal selama 300 jam.

“Untuk mahasiswa yang akan berangkat ke Jepang, minimal berada di level N-4 untuk mahasiswa dari Sastra Jepang. Sedangkan  yang di luar prodi Sastra Jepang, cukup N-5 saja. FIB Udinus memberikan pelatihan intensif 2-3 kali selama seminggu untuk mahasiswa dapat memenuhi syarat yang ada. Ada dukungan berupa subsidi pelatihan juga dari pihak Jepang,” jabarnya.

Salah satu mahasiswa Program Sarjana Sastra Jepang yang akan melakukan internship di Sendai Miyagi, Eunike Santoso mengaku sangat mendapatkan dukungan yang besar dari universitas untuk mempersiapkan diri berkarier di Negeri Sakura itu. Baik dari segi pengetahuan umum, keterampilan berbahasa, hingga dukungan mental.

“Keahlian yang harus disiapkan dalam mengikuti program ini lebih ke keterampilan bahasa untuk percakapan dan kesiapan kerjanya. Puji Tuhan selama ini benar-benar mendapat dukungan dari Udinus. Saya akan melakukan internship di bidang perhotelan, dan relevan dengan passion saya. Harapannya, dapat memperluas pengalaman kerja dan nantinya bisa mendapatkan tokutei ginou atau visa pekerja di sana,” pungkasnya.

(Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Humas Udinus)