Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tobacco Free Community (TFC) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ajak generasi muda berpartisipasi mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Ajakan itu diiringi dengan diberikannya pemahaman tentang psikologi rokok dan pentingnya kawasan tanpa rokok melalui kegiatan yang dikemas dalam bentuk Talk Show.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Christina Prihatini mengungkapkan tema yang diusung yaitu ‘Asap, Uap, dan Batas Ruang: Mengupas Dampak Psikologis Rokok dan Implementasi Kawasan Tanpa Rokok’. Tema itu menggambarkan dua bentuk rokok, yakni konvensional dan elektrik, yang berdampak pada psikologis pengguna. 

“Peserta diberikan pemahaman tentang faktor-faktor psikologis yang seringkali menjadi pemicu seseorang mulai merokok. Ada pula sesi Focus Group Discussion (FGD) untuk mengukur pemahaman peserta mengenai materi dan menciptakan ruang diskusi yang aktif,” jelas Christina.

Talk show ini menjadi upaya yang dilakukan TFC untuk menumbuhkan kesadaran bahwa perilaku merokok tidak hanya berdampak pada perokok itu sendiri. Namun, juga pada orang-orang sekitarnya. Dikemas menjadi pelatihan itu berjalan dengan antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Berlangsung di Auditorium Gedung I lantai 6 Udinus Semarang, pada Sabtu (24/05).

“Di sisi lain, pentingnya kawasan tanpa rokok diangkat untuk menekankan perlindungan kolektif terhadap kesehatan dan kenyamanan bagi masyarakat, terutama anak dan remaja. Khususnya untuk wilayah kampus menjadi lebih sehat dan aman,” lanjutnya.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh sebanyak 73 peserta itu, kegiatan diawali dengan pemaparan materi dan tanya jawab dari 2 narasumber yang hadir. Yaitu, Ketua Perkumpulan pendidik dan Promotor Kesehatan (PPPKMI) Jawa Tengah, Dr. dr. Anung Sugihantono, M.Kes., yang membahas tentang KTR dan implementasinya di lingkungan kampus. Serta Psikolog Udinus, Damar Anggiafitri, M.Psi., membahas tentang kondisi psikologis rokok.

Secara terpisah, Dr. dr. Anung menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh salah satu UKM di Udinus itu. Ini menjadi langkah yang baik dalam mengedukasi generasi muda sekaligus mendorong mereka untuk berperan aktif menciptakan ruang yang bebas dari asap rokok.

“Harapannya, peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi penggerak untuk mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok, terutama di lingkungan kampus. Sehingga dapat mendorong teman-temannya yang lain untuk turut andil juga dalam penerapannya,” tegasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: TFC Udinus)