Bermula dari pendidikan teknik komputer dan jaringan saat sekolah menengah, mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama lengkap Aliffian Ilham Febriyana itu mulai mengenal fundamental IT. Seperti dasar komputer, desain grafis, jaringan, dan pemrograman. Namun, ia sadar bahwa dunia IT jauh lebih luas dan dinamis.
“Saya melihat IT sebagai bidang yang tidak berhenti menantang dan selalu menawarkan kesempatan mempelajari hal baru. Dorongan untuk bisa berinovasi, memecahkan masalah, dan menciptakan nilai melalui teknologi adalah alasan utama saya memilih menekuni bidang ini secara berkelanjutan,” tutur mahasiswa yang akrab disapa ‘Alif’ itu.
Memasuki perkuliahan, Alif semakin menekuni bidang Informatika. Di semester 3, ia mendapat kesempatan untuk bergabung dalam Kelas Unggulan yang lebih berfokus pada penguatan pemahaman fundamental melalui proyek-proyek berbasis mata kuliah. Kemudian di semester 5, ia bergabung dalam Bengkel Koding dan terlibat beberapa proyek menarik. Seperti real time tracking and monitoring system dan riset IoT attack detection.
Beranjak semester 6, Alif mengikuti program prestisius Garuda Ace 2.0. Ia terlibat riset kolaboratif dengan mahasiswa di luar negeri. Khususnya dalam upaya meningkatkan performa sistem komputer. Pengalaman itu memberikan pemahaman praktis yang mendalam tentang bagaimana sebuah sistem bekerja.
“Saat ini, saya mendalami 2 bidang, yakni Artificial Intelligence (AI) dan system. Kedua bidang ini memiliki korelasi sangat kuat. Fokus ganda ini memungkinkan saya melihat gambaran besar dan mengembangkan solusi yang holistik, memastikan pembelajaran saya tetap terarah dan relevan dengan kebutuhan industri masa depan,” jabarnya.
Pentingnya IT di Era Sekarang
Menurut mahasiswa kelahiran Grobogan itu, mempelajari bidang IT di era sekarang sangatlah penting karena hidup di era dominasi transformasi digital teknologi informasi. Dengan memahami IT, seseorang tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga kontributor aktif menciptakan solusi.
“Dari segi peluang karir, sektor IT adalah salah satu mesin pendorong ekonomi terbesar di dunia. Lapangan kerja sangat luas dan beragam seperti software engineer, data scientist, dan masih banyak lagi. Memiliki skill IT berarti punya akses peluang karir yang menjanjikan dan relevan,” sambungnya.
Ada beberapa skill kunci esensial untuk menekuni bidang IT. Seperti pemahaman fundamental programming dan konsep dasar IT, problem solving, manajemen stress dan kesehatan mental, dan kemampuan belajar berkelanjutan.
Alif terus mengasah skillnya dengan bergabung di Dian Nuswantoro Computer Club (DNCC) hingga menjadi Ketua Umum. Menurutnya, UKM yang diikutinya relevan untuk menunjang skill yang dibutuhkannya menekuni bidang IT.
“Tujuan akhir saya tidak hanya memperoleh gelar, tetapi juga secara aktif berkontribusi besar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia global, melalui riset inovatif yang berdampak,” tandasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)