Mengikuti kompetisi memberikan pengalaman berharga dalam menghadapi tantangan dan bersaing secara sehat. Itulah yang dirasakan oleh mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Febri Adriansyah, setelah mengikuti ‘Lomba Gambar Manual Preparat Histology in Action 3.0’. Dalam perlombaan tersebut, Febri berhasil menyabet gelar Juara 1, menyingkirkan puluhan finalis dari perguruan tinggi lainnya.

Karya yang diusung dalam ajang tersebut merupakan gambar ‘Dinding Gaster’, terdiri dari 4 lapisan utama, yakni mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Seluruhnya memiliki struktur dan fungsi spesifik masing-masing. Menurut Febri, lomba tersebut menjadi sarana efektif meningkatkan pengetahuan tentang histologi.

“Dalam persiapan lomba, saya melakukan studi mendalam tentang jaringan tubuh. Dengan demikian, kompetisi ini tidak hanya melatih keterampilan seni, tetapi juga memperkuat dasar ilmu pengetahuan yang dimiliki. Menggambar struktur mikroskopis memerlukan ketelitian tinggi dan kemampuan berpikir kritis, sehingga peserta dapat mengembangkan kemampuan artistik sekaligus analitis. Hal ini sangat berguna dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan praktik medis,” jelasnya.

Ada beberapa persiapan penting yang dilakukan Febri dalam perlombaan. Dimulai dengan pendampingan dosen sebagai fasilitator yang memberikan arahan teknis dan ilmiah terkait preparat histologi yang akan digambar. Ia mendapat bimbingan dari dosen Fakultas Kedokteran yang ahli di bidang histologi, yakni dr. Fenny Halim, Sp.PA.

Selanjutnya adalah riset dan pemahaman materi. Meskipun lomba gambar manual preparat histologi fokus pada keterampilan menggambar, tetap perlu melakukan penelitian mendalam tentang struktur histologis yang akan digambar, termasuk memahami karakteristik jaringan dan sel yang diamati untuk menghasilkan gambar yang akurat dan informatif.

“Saya juga melakukan latihan menggambar berupa menggambar preparat yang sama berulang kali, atau berlatih teknik pewarnaan dan mikroskopis. Latihan ini sudah biasa dilakukan pada saat praktikum histologi bagi mahasiswa FK Udinus. Persiapan lainnya berupa persiapan mental dan teknis, serta konsultasi dan evaluasi berkala,” sambungnya.

Tingkat Kesulitan Lomba

Meraih Juara 1 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Febri. Apalagi, dengan tingkat kesulitan lomba yang terbilang tinggi karena beberapa kriteria. Peserta harus memiliki pemahaman mendalam tentang struktur jaringan mikroskopis manusia, serta mampu menuangkan pengetahuan secara detail dan akurat dalam bentuk gambar manual yang menuntut ketelitian, kecermatan proporsi, dan keindahan visual.

“Selain itu, peserta harus menguasai teknik menggambar manual tanpa bantuan alat digital, sehingga memerlukan keterampilan motorik halus dan konsentrasi tinggi. Penilaian lomba tidak hanya pada aspek estetika, tetapi juga akurasi ilmiah gambar yang dihasilkan, menuntut keseimbangan antara seni dan sains,” jabarnya.

Menurutnya, perlombaan ini menjadi nilai tambah bagi mahasiswa kedokteran. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa kedokteran tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kreativitas, ketelitian, dan kemampuan visualisasi ilmiah.

“Setelah meraih prestasi dalam lomba nasional preparat histologi, harapan saya ialah keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan dan memperdalam pengetahuan di bidang histologi serta ilmu medis secara umum. Prestasi ini menjadi motivasi besar untuk terus belajar, berlatih, dan berpartisipasi dalam kompetisi berikutnya agar bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi,” tutupnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)