Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melalui Program Sarjana Teknik Biomedis mendapatkan hibah pengabdian oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Melalui dana hibah itu, inovasi timbangan citra telapak kaki anak berhasil dikembangkan dalam kegiatan ‘Program Kemitraan Masyarakat’, yang sudah berjalan belum lama ini.
Program kemitraan memastikan produk teknologi tepat guna yang dihasilkan bisa diimplementasikan langsung ke masyarakat. Timbangan pemindai citra telapak kaki yang disebut ‘F-Scale’ ini nantinya menjadi alat pencegah gejala yang masih sering menyerang anak dibawah usia 5 tahun. Supaya kasus motorik, keseimbangan postur, dan kemampuan berjalan yang menyebabkan kondisi flatfoot pada anak dapat segera diatasi.

Tidak hanya itu, terdapat fitur E-Mea yang dapat mengukur tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan dalam satu alat. Hal ini akan membantu mempercepat durasi pengambilan pengukuran.
Ketua Tim Pengabdian, Shobiha Awwaliyah menjelaskan bahwa dampak flat foot untuk anak mempengaruhi perkembangan motorik, keseimbangan, postur, dan kemampuan berjalan. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, bahkan masalah ortopedi yang lebih serius jika tidak ditangani sejak dini.
“Alat ini kami ciptakan karena kemampuannya untuk memberikan data yang lebih dari sekadar berat badan. Kombinasi antara pengukuran berat badan dan citra telapak kaki memungkinkan analisis yang lebih holistik mengenai kesehatan anak. Ini sangat penting dalam masa tumbuh kembang, di mana perubahan fisik dapat terjadi dengan cepat,” jabar mahasiswi Program Sarjana Teknik Biomedis angkatan 2022 itu.
Implementasinya di Posyandu
Lebih lanjut, Shobiha mengungkapkan bahwa Posyandu Kemuning dipilih sebagai lokasi pelaksanaan, yang nantinya alat akan diserahkan ke posyandu tersebut. Posyandu dipilih sebagai mitra implementasi karena memiliki peran strategis dalam memudahkan masyarakat. Terutama ibu dan anak dalam mengakses pelayanan kesehatan dasar.
“F-Scale dirancang untuk penggunaan yang mudah dan cepat, sehingga memudahkan kader posyandu dalam mengukur tanpa memakan banyak waktu. Dengan demikian, alat ini i tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur, tetapi juga sebagai alat edukasi bagi orang tua dan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan kaki anak,” lanjutnya.
Salah satu Dosen Pembimbing dari Program Sarjana Teknik Biomedis Udinus, Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech., menambahkan bahwa pemberi utama dana untuk kegiatan ini adalah The Jon C.Taenzer Memorial Fund. Dengan berbagai seleksi yang telah diajukan, F-Scale menjadi topik yang dipilih untuk mendapatkan hibah.
Ia menyebutkan tanggapan masyarakat terkait inovasi ini, sempat mengalami kebingungan karena merupakan hal yang baru. Namun, setelah mendapatkan penjelasan dan pendampingan, mereka antusias untuk mengetahui program ini lebih lanjut.
“Program ini mulai dilakukan pada bulan Mei 2025 hingga Februari 2026. Setiap bulan pada minggu pertama, kami berkunjung ke Posyandu Kemuning. Harapannya melalui kegiatan ini dapat membantu operasional dan efektivitas posyandu,” tandasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Program Kemitraan Masyarakat FT Udinus)