Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berkolaborasi dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) sebagai tuan rumah tiga ajang sekaligus, kompetisi ilmiah skala internasional. Lomba yang melibatkan 262 tim dari 14 negara ini dilakukan secara hybrid, selama tiga hari, dibuka pada Sabtu (06/09).
Acara dibuka di Aula gedung E lantai 3 Udinus, yang dihadiri oleh 223 tim secara daring, dan 39 mengikuti secara luring. Pembukaan secara seremoni ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Kerja Sama dan Inovasi Udinus, Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., didampingi President of IYSA, Deni Irawan. Ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah kolaborasi global dan pertukaran ide.

Prof. Supriadi, menegaskan pentingnya kolaborasi ini bagi pengembangan ilmu pengetahuan global. Kegiatan ini sesuai dengan visi Udinus untuk mendorong anak muda bangsa menjadi ilmuwan dengan dasar keilmuan yang kuat di tingkat internasional.
“Kami menyadari adanya potensi besar terhadap integrasi kesehatan dengan teknologi informasi, yang menjadi keunggulan bagi Udinus. Ketika ilmu kesehatan, kedokteran dan teknologi dikolaborasikan, akan menjadi kekuatan baru yang bermanfaat luas,” terangnya.
Selain upacara pembukaan, peserta yang tersebar dari negara Hong Kong, Tiongkok, Meksiko, Puerto Rico, Malaysia, dan Indonesia akan mengikuti pertandingan final pada Minggu (07/09) di Aula Wisma Perdamaian. Setelah itu, seluruh pemenang akan mengikuti awarding ceremony di lokasi yang sama.
Sementara itu, President IYSA, Deni Irawan, menyebutkan tiga kompetisi yang diselenggarakan yaitu Global Competition for Life Sciences (GloCoLiS), International Science Project Competition (ISPC), serta World Economics Challenge and Competition (WECC). FKes Udinus dipilih sebagai tuan rumah bukan untuk yang pertama kalinya. Acara dua tahunan itu selalu menjadikan FKes Udinus tuan rumah pelaksana di Indonesia.
“Kami mengapresiasi Udinus sebagai mitra strategis sejak masa pandemi, pada tahun 2022 lalu. Harapannya kerja sama ini bisa terus terjalin, untuk melahirkan ilmuan-ilmuan muda yang menciptakan inovasi teknologi kesehatan,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas Udinus)