Maslinda Nora Nurrohmah - Mahasiswi Program Sarjana Sistem Informasi PSDKU Udinus Kediri
Generasi muda memiliki potensi besar dalam kewirausahaan apabila bisa mengembangkan kreativitas, kemampuan adaptasi, dan akses informasi. Hal inilah yang mampu menuntun Maslinda Nora Nurrohmah, mahasiswi Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri, menciptakan solusi dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
Langkah awal yang diambil oleh mahasiswi Program Sarjana Sistem Informasi itu dengan mengikuti berbagai kompetisi di bidang kewirausahaan. Rasa penasaran untuk melihat bagaimana ide dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang nyata dan bermanfaat, menjadi alasan kuatnya terjun di bidang kewirausahaan.
“Dengan mengikuti kompetisi kewirausahaan, saya semakin terbiasa berpikir lebih kreatif, berani mengambil risiko, dan bekerja lebih terarah,” ungkap gadis yang akrab disapa ‘Linda’ itu.

Menurutnya, kompetisi kewirausahaan dapat menjadi wadah untuk menguji ide, mendapat masukan dari para ahli, melatih kemampuan berkomunikasi, hingga membangun koneksi. Kepercayaan diri dan keterampilan mematangkan konsep bisnis juga sangat terasah melalui hal tersebut.
Sejauh ini, sudah banyak kejuaraan yang berhasil Linda ditaklukkan. Di antaranya adalah Juara 1 Green Product Expo Tahap Bertumbuh Kategori Industri, Seni & Budaya Ramah Lingkungan Sustaenofest 1.0. Juara 2 Social Media Green Campaign Sustaenofest 1.0. Sedangkan yang terbaru, ia juga meraih Juara 2 Kategori Produk Kerajinan, Seni, dan Budaya dalam Expo KMI 2025.
“Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah melihat peluang pasar. Perlu pemahaman mengenai siapa yang membutuhkan produk, masalah yang ingin diselesaikan, dan bagaimana produk dapat memberikan solusi,” jelasnya.
Kembangkan Bisnis Tas
Kini, mahasiswa kelahiran tahun 2004 itu aktif mengembangkan salah satu produk hasil kompetisinya, yaitu ‘Noeuro’. Inovasi tas yang memanfaatkan limbah kain tenun ikat Bandar khas Kediri. Dikembangkan bersama rekan-rekannya dan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2024 dengan dirinya sebagai ketua tim.
“Yang diharapkan dari produk kami adalah bisa dinikmati dan dijangkau oleh masyarakat dengan segala kelas ekonomi. Mengingat untuk 1 potong kain tenun ikat khas Kediri saja dijual seharga 250 ribu rupiah ke atas. Oleh karena itu, kami memanfaatkan sisa-sisa hasil produk tenun yang masih bisa dimanfaatkan lebih optimal,” ujarnya.
Sejauh ini, Linda dan timnya telah memproduksi sebanyak 375 tas dari keseluruhan model yang ada. Seperti 2in1, tote bag, hingga sling bag. Disebarluaskan melalui platform e-commerce dan media sosial untuk meningkatkan jangkauan.
Lebih lanjut, mahasiswi angkatan 2023 itu menuturkan pencapaian ini tak lepas dari dukungan kampus. Adanya dosen pendamping yang suportif membantunya untuk mencapai target-target baru.
“Saya berharap dapat terus belajar dan menambah pengalaman melalui kompetisi maupun kegiatan kewirausahaan yang lainnya. Ke depannya, saya ingin berbagi pengalaman dengan teman-teman mahasiswa lain. Terutama mengenai bagaimana memulai sebuah ide, membangun tim, dan menghadapi proses kompetisi,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)






