Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dipercaya memfasilitasi kegiatan ‘Siap Nikah Goes to Campus’ yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini sebagai upaya strategis mempersiapkan generasi muda yang sehat dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.
Berlangsung di Aula Gedung E lantai 3, Udinus, pada Jumat (12/12). Kegiatan yang dikemas menjadi seminar dan diskusi ini menyasar 300 mahasiswa Udinus, khususnya dari lingkup FKes.
Dekan Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus, Enny Rachmani, S.K.M., M.Kom., Ph.D., dalam sambutannya juga menyoroti urgensi edukasi pra-nikah bagi mahasiswa. Karena mereka sebagai remaja akhir yang berada di fase krusial yang akan merencanakan masa depan.
“Edukasi ini sangat penting untuk mengurangi risiko ketidaksiapan fisik dan mental yang berisiko tinggi melahirkan anak stunting. Mengetahui pemahaman kesehatan reproduksi juga menjadi bekal mutlak sebelum berumah tangga,” terang Enny.
Data dari materi yang disampaikan oleh BKKBN, menunjukkan bahwa dari sekitar 2 juta pernikahan per tahun, tercatat masih kurang dari 10 persen pasangan menjalani pemeriksaan kesehatan pra-nikah.Untuk menanggulangi permasalahan ini, dihadirkan narasumber dari Duta Genre Jawa Tengah, Psikolog, dan Pakar Finansial.
Sesi awal diisi oleh Duta Genre Jawa Tengah, Arya dan Annisa, yang mengenalkan aplikasi Elsimil dan Website Siap Nikah sebagai alat skrining kesehatan pra-nikah. Selanjutnya, materi ‘Membangun Kesiapan Mental Menuju Hubungan yang Sehat’ disampaikan oleh Psikolog Desi Maulia, S.Psi., M.Psi., Psi. Pada sesi ini, mahasiswa diajak untuk memahami kerja komunikasi yang sehat, pengelolaan emosi, hingga kemampuan menetapkan boundaries atau batasan.
“Pemahaman ini sangat vital untuk kesiapan seseorang menikah. Karena mengendalikan kesadaran diri dan kemampuan menyelesaikan konflik secara dewasa merupakan pondasi utama untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan resilien,” terang Desi.
Sementara itu, dari aspek finansial materi ‘Kesiapan Finansial Menuju Pernikahan’ disampaikan oleh Akhmad Nuranyanto S.E., M.M. Dalam materinya, dijelaskan bahwa literasi finansial pra-nikah, mencakup perencanaan keuangan dasar, manajemen pengeluaran, serta pentingnya tabungan.
“Semua pemahaman ini perlu ditanamkan sedini mungkin bagi seseorang yang ingin menikah. Tujuannya agar pasangan dapat memulai hidup dengan stabil dan mengurangi potensi konflik rumah tangga yang sering dipicu karena masalah ekonomi,” pungkas Akhmad. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas FKes Udinus)






