Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Propinsi Papua (DETIKDA) berkunjung ke Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang pada Rabu, (20/12) 2017 kemarin. Kunjungan tersebut bermaksud untuk menindaklanjuti pemberian beasiswa pendidikan dari Udinus untuk putra-putri daerah Papua.
Seperti diketahui, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) di Jayapurapada awal November lalu. Rektor Udinus menginisiasi pemberian beasiswa untuk Papua. “Berawal dari Rakornas Aptikom di Papua beberapa waktu lalu, kami melihat kondisi masyarakat di Papua secara langsung bahwa mereka membutuhkan pendidikan. Kemudian kami berinisiatif bagaimana jika anggota Aptikom ini beramai-ramai memberikan beasiswa untuk Papua” tutur Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko M.Kom usai pertemuan yang dilakukan di ruang rapat Rektorat gedung G lantai 1 tersebut.
Udinus turut berpartisipasi memberikan beasiswa bersama dengan ke-13 perguruan tinggi lainnya yakni Perguruan Tinggi Raharja, Stikom Bali, Undip, STT Nusa Putra Sukabumi, BSI Group, Universitas Gunadarma, STMIK Mataram, STIMIK Bina Insani, STIMIK Mikroskill Medan, STIKI Malang, Universitas Darmajaya Lampung, dan SMIK Atmaluhut Pangkalpinang. Ada 10 beasiswa S1 dan 5 beasiswa S2 yang disediakan Udinus. “Jika masing-masing anggota Aptikom memberikan beasiswa, tidak lama lagi Papua akan bisa mengejar ketertinggalan-ketertinggalannya selama ini” tambah Edi.
Dominicus RES Carvallo, SE, MM ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Propinsi Papua (DETIKDA) mengatakan, dalam satu minggu ini Dewan TIK Propinsi Papua melakukan perjalanan dinas di Pulau Jawa. “Kami mulai dari Malang, Semarang, kemudian ke Sukabumi dan Jakarta” jelasnya. Ia mengunjungi perguruan tinggi yang menyatakan ikut memberikan beasiswa S1 maupun S2 untuk Papua dalam Rakornas Aptikom 2017 lalu.
“Kami sangat mengapresiasi para pemilik atau pimpinan perguruan tinggi yang sudah bersedia menampung putra-putri terbaik Papua melanjutkan pendidikan” ungkap Dominicus. Pemberian beasiswa tersebut bertujuan untuk meningkatkan SDM di bidang TIK, agar seusai menempuh pendidikan, putra-putri Papua bersama-sama membangun propinsi di ujung Timur Indonesia tersebut. Akan ada standar khusus yang ditetapkan dalam rekrutmen calon pelajar. Dewan TIK Propinsi Papua menyerahkan sepenuhnya kepada Aptikom pusat dan Guberbur Papua soal perekrutan calon pelajar nantinya.
Di Udinus, nantinya calon mahasiswa dari Papua bebas memilih program studi, tidak harus berhubungan dengan TIK. Selama ini ada 4 hingga 5 mahasiswa masuk dari daerah Papua setiap tahunnya. (*Humas/mey)