Tatagh Herawan Santoso – Mahasiswa Program Sarjana Teknik Elektro Udinus
Di era perkembangan Teknologi dan Artificial Intelligence (AI), banyak pekerjaan yang rawan tergantikan oleh AI. Namun, bagi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Tatagh Herawan Santoso, Teknik Elektro menjadi salah satu jurusan dengan prospek kerja sangat luas yang masih sulit digantikan oleh AI.
Selama berkuliah, mahasiswa angkatan 2022 yang akrab disapa ‘Tatagh’ itu aktif di kegiatan kemahasiswaan bersama Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dinus Robotic Club. Baru-baru ini, mahasiswa kelahiran tahun 2004 itu juga mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan inovasi alat Keramba Jaring Apung (KJA) Portable.
“KJA Portable merupakan inovasi di bidang budidaya ikan yang menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi. Alat ini menawarkan solusi modern untuk industri perikanan,” jelasnya.
Dalam pengembangan alat tersebut, Tatagh bertanggungjawab atas aspek electrical dan mechanical. Peran ini mencakup beberapa aspek penting terutama yang berkaitan dengan sistem kelistrikan, mekanik, serta integrasi Internet of Things (IoT).
“Tugas utama saya merancang dan mengimplementasikan sistem kelistrikan yang aman dan efisien untuk mendukung operasional alat. Selain itu, saya juga terlibat dalam pembuatan kerangka alat, termasuk perancangan struktur mekanik yang sesuai dengan fungsi dan tujuan alat,” jabarnya.
Ini melibatkan proses pemilihan material, perakitan komponen, serta memastikan kestabilan dan daya tahan alat dalam kondisi operasional yang berbeda,” jabarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pada aspek IoT, dirinya bertanggung jawab memprogram perangkat agar dapat terhubung dan berkomunikasi secara nirkabel, sehingga memungkinkan pemantauan dan pengendalian alat dari jarak jauh.
Pentingnya Pemahaman IoT
Sebagai mahasiswa Teknik Elektro, menurutnya penting memahami IoT di era perkembangan teknologi ini. IoT telah mengubah cara berbagai industri beroperasi dengan menghubungkan perangkat fisik ke jaringan digital. Serta memungkinkan monitoring dan kontrol jarak jauh yang efisien.
“Dalam dunia otomasi misalnya, IoT memungkinkan sistem kelistrikan berfungsi secara cerdas dan otomatis dengan minimnya intervensi manusia. Urgensi memahami integrasi antara electrical dan IoT tidak bisa diabaikan, karena sistem kelistrikan modern seringkali terhubung dengan sensor dan perangkat yang berkomunikasi melalui internet,” ujarnya.
Integrasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Namun, juga memungkinkan pemantauan, pengelolaan energi yang lebih baik, serta inovasi pada sistem kontrol otomatis. Tatagh mengajak teman-teman mahasiswa Udinus untuk selalu terbuka terhadap perkembangan teknologi yang terus bergerak cepat.
“Mahasiswa Teknik Elektro yang menguasai keterampilan ini akan memiliki peluang yang lebih luas di dunia kerja. Terutama di bidang-bidang seperti otomasi, energi terbarukan, dan teknologi pintar yang semakin berkembang,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)